Hibahkan PLTS, PENS Terangi Pulau Gili Genting

Ketua P3M PENS Anang Tjahjono mendampingi mahasiswanya saat melakukan pemasangan instalasi PLTS di Gili Genting.

Surabaya, Bhirawa
Warga desa Bringsang, Kecamatan Gili Genting, Pulau Gili Genting, Sumenep membutuhkan biaya tinggi untuk penerangan dan pompa air. Bahkan, ada salah satu warga yang menghabiskan biaya Rp 2 juta tiap sepuluh hari untuk pemakaian listrik. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berupaya memecahkan permasalahan energi itu dengan menghibahkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pemasangan PLTS berada di Kawasan Wisata Pantai Sembilan. Beberapa alat yang diinstal di kawasan wisata tersebut di antaranya sollar cell, baterai, solar inverter, lampu LED dan PJU sorot, power meter, set PLTS, dan set monitoring. Dari peralatan tersebut, kapasitas listrik yang bisa dihasilkan mencapai 700 watt.
“Kami juga menginstal monitoring untuk memudahkan tim PENS dalam memonitor pemakaian PLTS, termasuk jika terdapat kendala. Intinya, kami tetap dapat memantau meski dari Surabaya,” kata Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) PENS Dr Anang Tjahjono kemarin. Monitoring jarak jauh, lanjut dia, dilakukan dengan memasangkan modem GSM untuk mengirim data. “Sementara ini kita baru bisa memantau out put dari PLTS,” tambah dia.
Anang menjelaskan, sejak bulan November lalu tim PENS telah melakukan survei dan memulai pembangunan instalasi sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat. Setidaknya ada 50 orang yang terlibat. Penelitian tersebut, lanjut dia, akan terus dikembangkan hingga tahun ini. Sebab, kebutuhan listrik untuk mendukung potensi wisata di daerah setempat juga cukup tinggi.
“Kami mendukung usaha positif Kepala Desa Bringsang dalam meningkatkan pembangunan daerahnya melalui ‘demokrasi’ energi. Dengan memanfaatkan sumber alam yang ada seperti matahari. Kami pun akhirnya menempatkan PLTS di kawasan Pantai Sembilan,” ujarnya.
Di sana, lanjut dia, ada 19 penginapan yang membutuhkan energi listrik. Karena itu, penelitian ini membutuhkan banyak kerjasama dengan berbagai peneliti baik di dalam maupun luar negeri. “Kita tidak mungkin menyuplai semua kebutuhan listrik di sana. Tapi kita berusaha meringankan beban mereka yang cukup mahal terhadap listrik,” tandasnya.
Direktur PENS Dr Zainal Arief mengatakan, PENS berkomitmen untuk membantu pengembangan potensi wisata di Madura, utamanya di area Pantai Sembilan. “Sebelumnya, kami juga pernah melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di daerah Gili Labak. Ke depan kami akan melakukan pengembangan di area Pantai Sembilan dengan menambah kapasitas baterai,” ujar Zainal.
Melihat potensi alam, PENS juga akan melakukan pengembangan dan riset untuk pemasangan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin). “Kami juga berencana akan mengembangkannya menjadi wisata edukasi teknologi, sehingga dapat lebih memperkaya wawasan putra daerah. Lebih jauh, kami berharap kerjasama ini dapat meningkatkan ekonomi daerah,” pungkasnya.

Menjadi Solusi Biaya Listrik Rp2 Juta Sepuluh Hari
Sumbangsi PENS yang diberikan kepada warga desa Bringsang berupa PLTS menjadi pencerah di tengah mahalnya energi listrik. Kepala Desa Bringsang M Sutlan mengatakan, PLTS bantuan PENS sangat membantu memenuhi kebutuhan listrik hingga 75 persen. Apalagi, dirinya menghabiskan Rp 2 juta tiap sepuluh hari untuk pemakaian listrik.
“Pemakaian listrik di daerah kami sangat tinggi biayanya. Terutama untuk penerangan dan pompa air. Daerah ini sangat butuh penerangan, terutama di malam hari. Untuk itu saya mewakili warga sangat berterima kasih atas hibah ini,” terangnya.
Sutlan selama ini bersama warganya bahu-membahu mengupayakan listrik secara mandiri. Padahal dia bercita-cita meningkatkan ekonomi warga sekitar, salah satunya melalui bidang pariwisata. Saat ini kawasan wisata pantai Sembilan sudah mulai dilirik untuk dijadikan destinasi wisata, dengan peningkatan jumlah pengunjung per-minggunya sekitar 50-100 an orang. Jumlah pengunjung ini makin bertambah seiring dengan bertambahnya fasilitas, salah satunya penerangan dan air bersih.
“Kalau dulu jarang orang mau datang ke pantai ini terutama di malam hari. Sejak adanya lampu-lampu yang kami tanam di beberapa titik menggunakan tenaga solar cell bantuan PENS, kini pantai mulai ramai pengunjungnya. Minggu depan, kami sudah ada tamu sekitar 200 an orang untuk mengadakan kegiatan di sini,” tandasnya. [tam]

Tags: