Hidayat Nur Wahid: Pemilu 2019 Damai, Bila LUBER, JURDIL Tanpa Hoax

Jakarta, Bhirawa.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid minta, agar media massa tidak menjadi tim sukses peserta Pemilu. Sebab bila terjadi, media massa akan memberitakan hal yang tidak sesuai fakta. Bukan hanya media massa saja yang harus berlaku adil. Tetapib juga aparat keamanan yang jadi bagian pemerintahan juga harus berlaku adil pada semua.
“Bila brlaku adil maka azas Pemilu LUBER dan JURDIL bisa diterapkan dan akan tercipta Pemilu damai. Bila ada kritik ke pemerintah, hendaknya dibalas dengan argument yang kuat.
Bila kritik dianggap hoax, itu justru akan membuat resah,” ungkap Hidayat Nur Wahid (PKS) dalam diskusi 4 Pilar MPR RI dengan tema “Konsolidasi Nasional Untuk Pemilu Damai”, kemarin (25/3).Hadir sebagai nara sumber lain, Ace Hasan Sadzily (Golkar) dan pakar politik UIN Syarif Hidayatullah, Ady Prayitno.
Menurut Ady Prayitno, demokrasi di Indonesia pasca reformasi sudah berjalan baik dan telah membawa berkah bagi seluruh rakyat. Demokrasi Indonesia, bahkan dinilai dunia, lebih baik dibanding demokrasi di sesama negara Asia. Di Indonesia, siapa saja bisa menjadi Presiden, seperti halnya Presiden Jokowi, yang berasal dari rakyat biasa, tukang mebel. Jaman dulu,biasanya yng bisa menjadi Presiden adalah yng memiliki garis keturunan Presiden.
“Itulah keunggulan demokrasi Indonesia, dibanding demokrasi di manca negara. Di Indonesia, siapa saja, rakyat biasa bisa jadi Presiden,” ungkap Adi Prayitno
Sementara, Ace Hasan Sadzily bilang, Indonesia sudah berpengala man dalam berdemokrasi. Yakni dengan Pemilu 1999,lalu Pemilu 2004 disusul 2009 dan 2014, semua lancar Pemilu 2019 ini memang beda, sebab Pileg dan Pilpres dilakukan serentak. Dia menyesalkan serangan Hoax yang bertubi-tubi dialamatkan ke Jokowi, Penyebaran Hoax, selain menyalahi aturan Pemilu, juga berdampak buruk yakni meresahkan rakyat. [Ira]

Tags: