Hidup Sehat di Bulan Ramadan

Oleh :
Nabila Ayu Andiarti
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)

Bulan Suci Ramadan merupakan bulan yang penuh keberkahan bagi setiap muslim. Bulan dimana pahala dari setiap ibadah dilipat gandakan. Oleh karena itu, kita sebagai muslim hendaknya memaksimalkan diri dalam beribadah ketika menjumpai bulan suci ramadan.
Kita ketahui bahwa sebelum kita melakukan kegiatan ibadah puasa yaitu harus diawali dengan niat berpuasa, niat berpuasa ini yaitu adanya semangat atau motivasi dalam diri kita sehingga adanya motivasi tersebut membuat suatu optimesme yang mampu untuk menjalankan ibadah puasa.
Motivasi yang kuat akan menimbulkan persiapan fisik dan mental yang secara tidak langsung akan mengatur kondisi tubuh kita, tanpa kita sadari hormon hormon yang salah satunya hormon pemicu lapar secara otomotis akan diatur agar tidak merasa lapar. Dengan adanya pengaturan ulang hormon pada tubuh kita akan menyebabkan kadar asam lambung akan lebih rendah di saat kita berpuasa dibandingkan waktu dimana kita tidak berpuasa. Nah, ini adalah salah satu settingan pada tubuh kita untuk menekan hormon pemicu rasa lapar yang dimana hormon ini dapat menekan kadar asam lambung pada tubuh kita.
Selain dari asam lambung efek berikutnya yaitu pada efek organ pencernaan, organ pencernaan yaitu usus, hati, ginjal, kulit dimana organ-organ pencernaan pada saat bulan puasa dapat bekerja lebih efektif dan efisien dibandingkan biasanya. Tentunya efek ini sangat berpengaruh pada fungsi hepar atau hati yang mempunyai peran dominan pada organ pencernaan yaitu memetabolisme pencernaan apa yang kita konsumsi.
Pada saat kita mengkonsumsi makanan lalu mengunyah makanan dan kita telan masuk ke tenggorokan kemudian melalui usus sampailah pada hepar atau hati. Pada saat di hepaar atau hati terjadilah proses penyerapan metabolisme, proses ini membutuhkan waktu 4 jam setelah diserap oleh hati kemudian mendistribusikan pada seluruh tubuh sesuai dengan kandungan pada kadarnya masing-masing, proses ini memerlukan waktu 4 jam total waktu proses pencernaan kita yaitu 8 jam.
Pada saat kita tidak puasa disaat kita sarapan 2 jam kemudian kita akan mengkonsumsi makanan lain artinya, tubuh kita belum selesai secara sempurna memetabolisme dan belum sampai mendistribusikan kandungan-kandungan yang berguna bagi tubuh kita sudah memasukkan makanan lainnya ini menyebabkan kinerja hepar atau hati menjadi berat. Pada saat kita berpuasa hal ini tidak terjadi dimana kondisi pencernaan akan di space disaat kita makan guna lebih terjaga.
Tentunya pada saat kita tidak berpuasa terjadilah penumpukan sisa-sisa makanan yang tidak bisa terurai dan tidak bisa di keluarkan, sedangkan di saat kita berpuasa dalam 8 jam. Sedangkan sisa waktu setalah berpuasa berfungsi tubuh untuk melakukan detokfikasi yaitu mengeluarkan racun-racun pada saat kita tidak berpuasa melalui keringat, urine, feses. Manfaat kedua yaitu, di saat kita berpuasa yaitu pada sel-sel organ yang tidak terpakai akan terbuang, disaat terjadinya memetabolisme tubuh maka akan muncul sel-sel baru artinya, sel-sel yang telah lampau atau sel sel yang tidak berfungsi dengan baik akan dikeluarkan oleh tubuh atau disebut detoks kemudian terjadilah tumbuh sel-sel baru yang disebut regenerasi sel. Sel yaitu unit terkecil dari organ kita, sel-sel baru akan merubah komponen sel-sel yang hampir rusak. Manfaat lainnya yaitu menjaga kekebalan tubuh, pada tubuh kita ada sel kelenjar getah bening yang berfungsi untuk mempertahankan sistem imun pada tubuh kita . Pada saat kita berpuasa kelenjar getah bening akan meningkat 10x lipat lebih kuat dibandingkan saat kita tidak berpuasa dan tidak gampang sakit.
Berikutnya, berpuasa dapat digunakan untuk diet. Diet yaitu mengatur pola makan jadi, dulu yang tidak terpola makannya pada saat kita berpuasa maka dapat mengatur pola makannya secara tidak langsung. Selain dapat mengatur pola makan berpuasa dapat menekan asupan kalori pada tubuh kita jadi, lemak yang menempel pada tubuh kita yang berasal dari zat-zat yang tidak termetabolisme secara sempurna dalam tubuh kita. pada saat kita berpuasa kita pastinya memiliki energi yang cukup dikarenakan adanya cadangan lemak yang banyak dan dapat di metabolisme lagi, lemak yang tadinya mengendap tersimpan di otot dapat memetabolisme lagi atau dapat larut, itulah mengapa berpuasa dapat menyebabkan diet.
Ada juga manfaat berpuasa bagi nutrisi otak, ternyata dengan berpuasa dapat meningkatkan kecerdasan. Kondisi normal glukosa digunakan untuk menghasilkan energi pada tubuh kita , glukusa tersebut disimpan sebagai glikogen, lalu disebar dan disimpan pada otot, hati, dan di seluruh jaringan tubuh yang lain. Pada saat kondisi puasa kita tidak sahur maka kita akan kurang karbrohidat dan protein, pada saat ini hepar atau hati akan menimbulkan ketosis yaitu metabolisme emak di hati. Ketika kita berpuasa lemak yang tersimpan lama di hati, lama kelamaan dapat dikeluarkan ketosis ini berubah menjadi keton yang menjadi sumber nutrisi utama yang dapat diterima oleh otak.
Tips sehat dalam menjalankan ibadah puasa yaitu berbukalah dengan air putih dan dengan yang manis-manis, menurut sunnah nabi yaitu memakan 3 biji kurma. Mengapa harus buah kurma? Menurut penelitian, ternyata kurma memiliki kandungan yang bisa menggantikan kadar glukosa atau energi kita selama puasa. Setiap kali berbuka puasa harus ada makanan pokok jangan sampai hanya cemilan saja harus ada protein, dan sayuran-sayuran dikarena sayuran mengandung serat untuk menghindarkan kita sembelit, lalu pada saat berpuasa hidarkan makanan terlalu asin karena dapat menyebabkan cepat dehidrasi dan perbanyak minum air putih, air putih dapat dikonsumsi pada saat berpuasa yaitu 2 gelas saat berbuka, 2 gelas sesudah berbuka, 2 gelas sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur. 8 gelas ini merupakan minimal cairan yang harus kita konsumsi setiap harinya, meskipun kita saat berpuasa kita tidak akan kekurangan cairan dan menghindarkan tubuh kita agar tidak dehidrasi.
Pada bulan suci ramadan tentunya kita perlu mengimbangi asupan makan dengan aktivitas agar proses pembakaran kalori lancar melalui keringat. Olahraga adalah aktivitas yang dapat menjadi pilihan untuk dapat mengimbangi asupan di saat puasa sehingga kita bisa menurunkan berat badan saat puasa. Tentu, ini merupakan sebuah hal yang positif. Namun, sebaiknya jangan sembarangan melakukan olahraga saat puasa. Tetap perhatikan waktu dan intensitas olahraga saat puasa agar olahraga tidak mengganggu kita saat berpuasa . Lalu kapan sebaiknya kita melakukan olahraga selama bulan puasa?
Pertama, Setelah sahur. Setelah sahur kita tidak boleh tidur, Setelah sahur kita juga bisa melakukan olahraga. Tubuh kita telah menerima energi dari makanan yang kita makan saat sahur, sehingga kita bisa melakukan olahraga pada saat ini.
Kedua, Sebelum buka puasa. kita bisa melakukan olahraga sesaat sebelum kita buka puasa untuk membakar lemak lebih banyak. Tentu, ini menguntungkan bagi kita yang ingin menurunkan berat badan saat puasa.
Ketiga, Sesudah buka puasa. Karena tubuh telah mendapatkan kembali energi yang dibutuhkan, kita bisa melakukan berbagai jenis olahraga di waktu ini.
Olahraga selama bulan puasa dapat dilakukan cukup olah raga ringan seperti senam ringan, jalan dan jogging selama 20 s/d 30 menit. Untuk olahraga lain, bisa menggunakan sepeda, spinning atau jalan pakai treadmil. Olahraga seperti jalan sehat atau jalan cepat juga bisa menjadi pilihan. Apabila setelah berolahraga mengalami dehidrasi dapat di lakukan yaitu dengan cara berwudhu, atau mandi agar badan tetap segar.

——— *** ———-

Rate this article!
Tags: