Himpaudi Gelar Gebyar PAUD 2020

Hj Nunung pada gebyar PAUD 2020. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Dalam mewujudkan pendidikan keluarga yang baik dan tumbuh kembang menjadi anak cerdas, Himpunan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Kabupaten Probolinggo menggelar Gebyar PAUD Tingkat Kabupaten Probolinggo tahun 2020, di Obyek Wisata Pantai Bentar, Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo.
Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dibuka Ketua Himpaudi Kabupaten Probolinggo, Hj Nunung Timbul Prihanjoko didampingi Dewi Korina selaku mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo. Pembukaan dihadiri Ketua beserta Pengurus Forum PKBM Kabupaten Probolinggo, Ketua beserta Pengurus HIPKI Kabupaten Probolinggo, Ketua beserta Pengurus IGTKI dan Ketua beserta
Pengurus IGRA Kabupaten Probolinggo. Kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas anak dan meningkatkan tumbuh kembang anak menjadi anak cerdas.
Gebyar PAUD ini diikuti 216 peserta se-Kabupaten Probolinggo yang telah lulus seleksi tingkat kecamatan. Mereka akan mengikuti lomba kolase biji – bijian. Para Bunda PAUD ini akan membentuk tim beranggotakan lima orang peserta di 24 Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Mereka juga berkesempatan mengikuti lomba senam gemar makan ikan.
Ketua Himpaudi Kabupaten Probolinggo, Hj Nunung Timbul Prihanjoko, Selasa (14/1) menjelaskan, tanggung jawab orang tua hendaklah memberikan layanan dan bimbingan yang baik kepada anak. Jangan pernah berkata kasar didepan anak dan ajarkan dengan hal – hal baik tentunya memberikan dorongan dan semangat kepada anak.
“PAUD bukanlah hal yang semata-mata menjadi tanggungjawab pemerintah dan lembaga PAUD saja, tetapi orang tua dan masyarakat haruslah berkomitmen berperan aktif memberikan dukungan dan bimbingan yang baik kepada anak. Hal ini penting agar anak memiliki kemampuan dan mampu meningkatkan tumbuh kembang anak menjadi anak yang cerdas dan mandiri,” katanya.
Selain itu, sehari sebelumnya Senin (13/1) sedikitnya 500 orang siswa PAUD Non Formal dari 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo, mendapatkan pelatihan manasik haji kecil ceria anak usia dini dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo, bekerja sama dengan Himpaudi Kabupaten Probolinggo dan Bank Jatim Cabang Kraksaan, di Obyek Wisata Religius Miniatur Ka’bah Desa Curahsawo, Kecamatan Gending.
Kegiatan ini dibuka dan dilepas Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Turut mendampingi Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina, Ketua Himpaudi Kabupaten Probolinggo Khoirul Bariyyah serta perwakilan Bank Jatim Cabang Kraksaan.
Ketua Himpaudi Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini serta berbagi informasi, khususnya memperkenalkan rukun Islam yang kelima, dalam hal ini ibadah haji ke tanah suci Mekah dan Madinah.
“Harapannya agar hal ini membekas dan adik – adik memiliki pengalaman spiritual, sehingga diharapkan kelak memiliki keinginan dan cita – cita untuk bersungguh – sungguh menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah dan Madinah,” ungkapnya.
Nunung memberikan apresiasi kepada Dispendik, Himpaudi dan Bank Jatim Cabang Kraksaan yang telah menginisiasi dan istiqomah, melaksanakan pelatihan manasik haji kecil ceria anak usia dini di Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan hari ini harapan saya kemudian anak-anak tidak hanya happy untuk hadir di Miniatur Ka’bah, walaupun mungkin sekarang syariat mereka belum paham mengapa harus mengelilingi dan apa namanya. Mungkin hal ini harus disampaikan guru dari safa ke marwah sampai tujuh kali dan lain sebagainya, mabit di muzdalifah sampai dengan kemudian lempar jumroh, katanya.
Nunung mengharapkan semoga tidak lupa bahwasanya orang tua merupakan madrasah pertama bagi anak-anak. Penting sekali bagi orang tua dan guru bekerja sama menghantarkan anak – anaknya sehingga nanti harapannya manasik ini menjadi memori yang terus diingat anak – anak. ”Semuanya akan menjadi penyemangat bagi mereka hari ini dan seterusnya, kelak bagaimana mereka bercita – cita untuk sampai di Mekah dan Madinah melaksanakan haji dan umroh,” jelasnya.
Hal ini penting dilakukan orang tua dan guru, terang Nunung, karena mendidik untuk membuat manusia pintar itu sebetulnya mudah dan hanya butuh waktu tidak lama. Minimal dari SD 6 tahun, SMP 3 tahun dan SMA 2 tahun sudah bisa membaca, menulis dan berhitung. Tetapi membentuk kepribadian itu membutuhkan waktu sepanjang hidup manusia.
“Semua ini tergantung kepada orang tua dan guru yang mendidik agar mampu menjadi penyemangat diri sendiri bersama – sama, bagaimana menjadi guru dan orang tua mampu membentuk karakter anak-anak didik kita menjadi manusia yang sholeh dan sholehah,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: