HIN Sediakan Rp150 Miliar untuk Perbaikan Fasilitas Hotel

Direktur Utama HIN, Iswandi Said (kiri) didampingi Direktur Utama Pelindo III, IG. N. Askhara Danadiputra dan Ketua I Koperasi Pegawai Pelabuhan Indonesia III, Faruq Hidayat usai menandatangani perjanjian kerjasama Corporate Benefit di Grand Inna Tunjungan Surabaya. [achmad tauriq]

Surabaya, Bhirawa
PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayanan jasa perhotelan telah sepakat melakukan kerjasama dalam pelayanan akomodasi dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III.
Menurut Direktur Utama HIN, Iswandi Said saat dikonfirmasi Bhirawa usai melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama Corporate Benefit di Grand Inna Tunjungan Surabaya, Selasa (18/7) kemarin mengungkapkan kolaborasi ini merupakan wujud sinergi perusahaan BUMN yang dicanangkan pemerintah.
“Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan-perusahaan BUMN selain tentunya menghasilkan keuntungan dari sisi bisnis. Selain itu pentingnya kerjasama ini merupakan upaya saling mendukung antara kedua perusahaan milik bangsa tersebut dalam mengembangkan perusahaan dan memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi,” jelasnya.
Untuk itu HIN telah menyediakan dana sebesar Rp 150 miliar untuk memperbaiki seluruh fasilitas hotel yang tergabung dalam HIN. “Dengan dana ini, pihak hotel bisa memperbaiki fasilitasnya supaya bisa menjadi lebih baik sehingga bisa bersaing dengan hotel yang ada saat ini juga bisa memberikan pelayanan akomodasi bagi BUMN,” terangnya.
Sementara itu HIN sendiri memiliki 14 unit hotel dan resort di Bali, Jawa dan Sumatera. “Ada sekitar 9 unit hotel yang memerlukan perbaikan yang sangat urgent yang bisa menambah pendapatan seperti ballroom, perbaikan lift maupun lainnya,” ujarnya.
Sedangkan dalam perjanjian dengan Pelindo III, HIN akan memberikan spesial rate juga semua akomodasi yang bisa dipergunakan oleh karyawan maupun keluarga. “Jadi pihak Pelindo III bisa memanfaatkan semua hotel yang ada di Indonesia yang terganbung dalam HIN, baik dipergunakan dalam kedinasan maupun dengan keluarga,” katanya.
Selain itu Kementerian BUMN juga membentuk konsolidasi seluruh hotel milik BUMN dalam sinergi dengan Hotel Indonesia Group (HIG) dan HIN sebagai koordinatornya. HIG kini beranggotakan 43 hotel dan diperkirakan akhir bulan ini menjadi 46 hotel yang bergabung.
“Memang sejak tahun 2015 lalu HIN mengalami kerugian hingga Rp 136 miliar, namun di tahun 2016 turun menjadi Rp 82 miliar. Untuk tahun ini ada tren positif dengan merubah image dan juga terjalinya kerjasama dengan BUMN, sehingga kami menargetkan revenue sekitar Rp 9 miliar,” katanya.
Menurut Direktur Utama Pelindo III, IG. N. Askhara Danadiputra mengatakan bahwa Pelindo memiliki tanggungjawab dan responsibility untuk turut mengembangkan HIG supaya bisa sama-sama berkembang.
“HIG memiliki peluang lebih besar, jadi HIG jangan segan-segan untuk menjalin kerjasama yang berkelanjutan. Juga tidak takut dengan kritikan sebab kritikan itu semua membangun. Dan kami akan memanfaatkan semua fasilitas HIG khususnya untuk meeting,” pungkasnya. [riq]

Tags: