Hindari Kerugian, PLN Situbondo Ajak Pelanggan Pasang Kelas Premium

Manager ULP PLN Panarukan Agus Riyadi bersama tehnisi saat memberikan pelayanan prima dan senyuman kepada salah satu pelanggan setia PLN Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Pemadaman aliran listrik pada umumnya dipicu oleh dua hal. Diantaraya pertama karena adanya gangguan (tidak dapat diprediksi) dan kedua pemadaman yang direncanakan karena ada proses perbaikan jaringan. Agar pelanggan tidak menanggung kerugian akibat pemadaman aliran listrik, Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UPPP) PLN Situbondo mengajak kepada pelanggan atau calon pelanggan baru untuk memakai kelas terbaik bernama Premium.
Manager ULP (Unit Layanan Pelanggan) Panarukan, yang berada dibawah UPPP PLN Situbondo, Agus Riyadi menegaskan, kejadian padam nyala listrik biasanya disebabkan adanya pohon mangga milik warga yang tidak boleh untuk dipotong.
Meski gangguan aliran listrik tidak permanen, urai Agus, tatkala aliran listrik terkena sentuhan pohon mangga maka alarm otomatis terputus dan setelah itu kembali nyala secara otomatis. “Ya untuk menjaga keamanan, pelanggan yang terdampak terutama yang punya mesin berat harus punya alat stabilisator (pengatur tegangan listrik). Sebab PLN tidak bisa mengkaver keseluruhan karena domainnya ada pada pelanggan,” ujar Agus Riyadi.
Agus menegaskan, kerapkali PLN dilapangan dihadapkan pada larangan pemotongan pohon mangga meski sebelumnya PLN telah melakukan komunikasi. Yang jelas, Agus memastikan PLN tidak pernah melakukan pemadaman listrik secara sepihak. Artinya, sebut Agus Riyadi, pemadaman jika terencana akan dilakukan pemberitahuan kepada pelanggan.
Agus berharap kepada pelanggan yang memiliki alat mesin berat untuk memasang alat stabilisator guna menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi. “Kami (PN, red) setiap ada pemadaman selalu memberitahukan kepada pelanggan. Baik lewat WA atau telepon atau pengumuman di media. Itu pemadaman yang terencana,” aku Agus.
Tak hanya faktor sulitnya memperoleh izin pemotongan pohon mangga, padamnya listrik kadangkala juga dipicu oleh permainan layang layang dengan memakai benang dan benda serupa dengan kawat yang dilemparkan ke jaringan listrik.
Akibatnya, sebut Agus, tidak hanya pelanggan yang menanggung kerugian, PLN juga memiliki kerugian yang sama. “Kalau ada pemadaman listrik meski hanya semenit, kami (PLN) juga mengalami kerugian. Bahkan angka hingga miliaran rupiah,” terang Agus.
Lebih jauh Agus menerangkan, untuk mendapatkan kompensasi (penggantian kerugian) PLN hanya memberikan kepada pelanggan yang masuk katagori Premium. Kelas pelanggan ini, lanjut Agus, memiliki kualifikasi tarif yang berbeda dengan tarif pelanggan secara umum. Itu karena, ungkap Agus, karena pelanggan Premium memiliki dua sumber listrik.
Untuk itu, Agus berharap pelanggan yang memiliki mesin berat untuk pindah menjadi pelanggan Premium. “Kalau kelas ini (premium, red) saat listrik berkedip tidak akan terasa. Memang ada perbedaan tarif per kwhnya yakni sebesar Rp 55. Yang sudah pasang kelas premium di Situbondo diantaranya PT SAM dan Bank Mandiri,” tandas Agus seraya mengakui besaran kompensasi sekitar 30 persen dari penggunaan pelanggan.[awi]

Tags: