Hindari Kerumuman Konfercab NU Sidoarjo ke XXI Diperketat

Ketua Konfercab NU Sidoarjo ke XXI Arly Fauzi dalam konferensi pers, kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Mengingat masih dalam kondisi pandemi virus Covid 19 serta akan diterapkannya PPKM ke III. Oleh sebab itu, Pelaksanaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Sidoarjo ke XXI pada tanggal 28 Nopember 2021 nanti akan dijaga dengan sangat ketat. Dengan harapan agar tidak terjadi kerumunan masa.

Menurut Ketua Konfercab NU Sidoajo ke XXI Drs, Arly Fauzi hal itu dilakukan dengan harapan tidak akan terjadi kerumunan. Selain itu juga dipersiapkan sarana dan prasanara yang menunjung protokol kesehatan. Karena pesertanya banyak sekali, mewakili hingga sampai Ranting, dan pelaksanaannya juga memakan waktu yang cukup lama.

“Karena dalam suasana pandemi covid-19, maka pelaksanaan Konfercab NU akan digelar secara protokol kesehatan. Seperti cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak,” jelas Arli Fauzi dalam konferensi pers (25/11) kemarin.

Selain itu, peserta yang hadir akan dibatasi 50 persen dari jumlah seluruhnya. Sehingga dalam pelaksanaan nanti bisa terlaksana dengan baik, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan. “Acara juga sudah kita kemas sedemikian rupa agar tidak terlalu panjang,” katanya.

Konfercab NU Sidoarjo ke XXI yang mengusung tema ‘Kemandirian Jam’iyah Menuju Satu Abad Nahdlatul Ulama” diharapkan warga Nahdliyin bisa mandiri dalam segala hal. Baik dalam pemikiran, pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lain-lain.

“Setelah Nahdlatul Ulama melalui perjalanan yang ke satu abad ini, jika dilihat dari beberapa indikator seperti sarana prasarana, kebutuhan organisasi dan lain-lain, diharapkan bisa mandiri dalam segala hal,” jelas Arly.

Lebih lanjut Ia katakan, ada tiga komponen yang menjadi acuan panitia pelaksana dalam pelaksanaan Konfercab NU nanti. Pertama, bisa terpenuhinya sarana prasarana dan fasilitas peserta sehingga dalam pelaksanaanya peserta tidak mengalami kesulitan.

Kedua, para peserta bebas dalam menyampaikan aspirasinya, tapi tetap harus mengedepankan sopan santun. “Mengingat jam’iyah ini didirikan hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Dan terakhir bisa terciptanya suasana kekeluargaan,” harapnya. [ach]

Tags: