Hindari Kerumunan, Satgas Covid-19 Bondowoso Konferensi Pers Daring

Saat dilakukannya konferensi pers oleh Satgas Covid-19 Bondowoso yang bekerjasama dengan Dinas Kominfo setempat. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Guna menghindari terjadinya kerumunan dan untuk mengurangi terjadinya kontak seseorang dengan yang lainnya, Satuan Gugus Tugas (Satgas) Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Bondowoso melakukan konferensi pers secara daring, Kamis (3/12).

Adapun saat ini penyebaran Covid-19 di Bondowoso ada pada zona oranye atau dalam resiko sedang. Yang semula telah masuk zona kuning namun kembali ke zona oranye setelah ada penyebaran Covid-19 dari klaster perkantoran.

Pantauan Bhirawa, tampak para awak media, Kepala Puskesmas di Kabupaten Bondowoso mengikuti konferensi pers melalui smartphone masing-masing.

Juru bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Bondowoso, dr. M. Imron menyebut, konferensi pers dilakukan secara daring sebagai upaya preventif ini perlu dilakukan guna meminimalisir kemungkinan terjadinya penyebaran Covid-19.

“Kita pun rapat-rapat Dinas juga dibatalkan semua untuk mengurasi, meminimalisir penyebaran. Semua daring,” kata Kepala Dinkes Bondowoso itu.

Untuk kedepan kegiatan serupa yakni konferensi pers akan tetap atau tidak kata dia, bahwa akan melihat kondisi perkembangan Covid-19. Jika tingkat penyebaran dinilai rendah, tidak menutup kemungkinan konferensi pers akan dilakukan secara tatap muka seperti biasanya.

“Ke depan akan mempertimbangkan perkembangan Covid-19,” terang dr Imron.

Disamping itu, dr Imron menjelaskan bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Bondowoso terus meningkat. Dari data Dinas Kesehatan setempat per tanggal 2 Desember 2020, jumlah yang terkonfirmasi positif Corona sebanyak 1041 kasus. Dari jumlah itu, 44 orang diantaranya meninggal dunia, 931 orang dinyatakan sembuh dan 66 orang dalam perawatan.

Yang mana kasus Covid tersebut tersebar di 25 wilayah kerja Puskesmas. Menurutnya, Puskesmas Nangkaan menjadi wilayah kerja tertinggi dengan 107 kasus.

Di posisi kedua, wilayah kerja Puskesmas Tenggarang sebanyak 95 kasus, disusul berturut-turut oleh Puskesmas Kotakulon 83 kasus, Puskesmas Maesan 73 kasus dan Puskesmas Kademangan 66 kasus.

“Saat ini Bondowoso sudah terklasifikasi dalam klaster terbanyak adalah klaster keluarga,” terangnya.

Tak hanya didominasi oleh klaster keluarga, kasus terbanyak Covid-19 di Bondowoso berasal dari klaster perkantoran. Disebutkan ya, bahwa terdapat empat pejabat dan beberapa staf di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan fasilitas kesehatan terpapar virus Corona.

“Alhamdulillah semuanya dalam keadaan baik. Dalam arti ditangani dengan maksimal sehingga tidak ada yang sampai kondisinya memburuk. Kecuali memang karena penyakit penyertanya (Cormobit) berat,” urainya.

Masih kata Imron, bahwa 23 kapasitas ruang isolasi IGD RSUD Koesnadi diakuinya tidak mencukupi. Meski sudah ada ruang VIP Rengganis sebagai ruang tambahan, namun nyatanya belum memadai.

Mengingat bertambahnya kebutuhan tenaga medis, maka akan ada bantuan tambahan perawat sebanyak 5-7 orang dari RS Mitra Medika. Termasuk juga 15 orang dari beberapa puskesmas.

“Bersama Pak Direktur sudah saya ambil langkah-langkah bahwa semua ruangan di Rengganis yang lantai duapun akan kita siapkan sebagai ruang tambahan isolasi,” pungkasnya. [san]

Tags: