HKTI Dukung Program Percepatan Serapan Gabah dan Beras Petani

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) Jatim  senantiasa mendukung program percepatan penyerapan gabah dan beras dari petani. Bahkan HKTI juga siap sosialisasikan pada anggotanya yang petani didaerah, agar gabah yang mereka produksi penyerapannya bermitra dengan Bulog.
“Dengan kemitraan ini, stabilitas harga akan terjaga dan Jatim sebagai lumpung pangan nasional tetap bertahan,” kata Ketua HKTI Jatim yang juga Anggota DPD RI, H Ahmad Nawardi saat bertemu dengan Kepala Bulog Jatim Usep Karyana, pertengahan minggu lalu.
Untuk mendukung Jatim sebagai lumbung pangan nasional, pemerintah dan HKTI harus mengurai sejumlah permasalahan. Sejumlah permasalahan yang akan diperjuangkan HKTI, di antaranya pemanfaatan lahan tidur, pembangunan infrastruktur pertanian dan mengurai permasalahan pupuk.
Alih fungsi lahan pertanian yang cukup tinggi harus segera dicarikan solusinya dengan segera memanfaatkan lahan-lahan tidur. Selain itu, akses petani untuk mendapatkan bantuan dan pinjaman permodalah juga harus dipermudah. Sehingga minat masyarakat untuk mengembangkan komoditas pertanian, khususnya tanaman pangan tak akan surut.
Saat ini, mitra kerja yang diajak kerjasama dengan Bulog diantaranya berasal dari pegilingan, koperasi serta gabungankelompok tani (Gapoktan) yang memiliki fasilitas sesuai dengan ketentuan Bulog.  Diantara persyaratan teknis menjadi mitra Bulog, yakni memiliki lantai atau sarana jemur, pengeringan mekanis, mesin pemecah kulit, dan mesin penyosoh.
Selain dengan memperbanyak mitra penggilingan, Bulog juga melakukan pembelian beras dari para petani atauGapoktan yang telah mendapatkan bantuan lantai jemur atau pengering dari Pemprov serta dari program kerjasamaBUMN dalam pengembangan padi.
Sedangkan saat ini Bulog Divre Jatim terus melakukan percepatan penyerapan gabah dan beras petani pada musim panen raya 2017. Hingga periode tanggal 15 Maret, total serapan beras oleh Bulog Jatim mencapai 70,788 ton beras. Jumlah tersebut berasal dari serapan beras sebesar 68,018 ton dan 4,362 ton gabah kering giling (GKG).
Kepala Bulog Divre Jatim, Usep Karyana memaparkan, realisasi hingga periode pertengahan Maret ini berasal dari kontrak antara Bulog Jatim dengan mitra, meliputi 4,936 GKG dan beras 84,834 ton beras yang total keseluruhannya 87,968 ton setara beras.
Menghadapi musim panen raya, Bulog terus melakukan percepatan dalam penyerapan gabah dan beras. Ini dilakukan agar harga komoditas ini di tingkat petani tetap stabil dan tidak dipermainkan tengkulak.
“Kami sangat terbuka dengan para mitra yang ingin bekerjasama dengan Bulog. Dan tentunya mitra kami mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah dan Bulog,” ujarnya.
Di Jatim, kapasitas gudang yang dimiliki Bulog mencapai 1.180.500 ton, terdiri atas 357 unityang berada pada 59 komplek, serta memiliki Laboratorium Kecil (mini lab)16 unit. ”Dengan potensi itu, kami siap menampung gabah dan beras asal petani,” katanya. [rac]

Tags: