Hobi Main ‘Anaknya’ Golf

Ir Wahid Wahyudi

Ir Wahid Wahyudi

Setiap manusia pasti membutuhkan olahraga agar tubuh selalu bugar dan sehat. Banyak jenis olahraga yang dapat dimainkan, tergantung mau pilih yang menguras kantong atau yang murah meriah bahkan gratis seperti jogging.
Contoh olahraga yang membutuhkan biaya mahal adalah permainan golf. Umumnya, permainan golf hanya dimainkan orang-orang yang mempunyai rezeki lebih. Namun bagi Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim Ir Wahid Wahyudi, hal itu bukan menjadi masalah. Sebab ia mengenal permainan golf yang murah meriah dan bisa dimainkan di mana saja.
“Permainan yang 99 mirip golf itu namanya gateball. Saya menyebut ‘anaknya’ golf. Sebab setiap permainan juga ada stik golfnya, ada bolanya dan ada gawang kecilnya. Cara permainannya hampir sama seperti golf. Cuma permainan ini tidak dimainkan di lapangan khusus seperti golf, tapi bisa di mana saja,” jelas Wahid.
Menurut dia, permainan gateball di Indonesia khususnya Jatim masih belum terkenal seperti golf. Sebab permainan ini baru muncul beberapa tahun terakhir di Jepang. Saat ini, gateball sedang merambah di beberapa dunia seperti Jepang, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa.
“Di Indonesia baru dibentuk pengurus nasionalnya pekan lalu. Kebetulan yang menjadi ketua pengurus gateball adalah Pak Menteri PU dan Perumahan Rakyat Mochammad Basuki Hadimuljono. Untuk pengurus provinsi di Jatim rencananya saya yang akan memimpin,” ungkapnya.
Wahid mengatakan, tidak seperti permainan golf yang membutuhkan lapangan besar dan rumput khusus yang hijau, gateball bisa dimainkan di gedung, halaman atau ruang terbatas lainnya.
“Rencananya di lapangan kantor Dishub akan saya buat lapangan gateball. Biar teman-teman bisa ikut main ‘anaknya’ golf ini. Dari pada main golf yang biayanya sangat mahal lebih baik main gateball yang murah. Dibanding main badminton, permainan gateball ini lebih murah,” jelasnya.
Dengan adanya permainan yang lahir di Jepang ini, Wahid berharap bisa menjadi pengobat rindu para penggemar golf yang kantongnya pas-pasan. “Saya saja jarang main golf. Kalau ada yang mengajak dan membiayai baru main,” pungkasnya sambil tersenyum. [iib]

Rate this article!
Tags: