Elieser Sahat Maruli Hutagalung
Elieser Sahat Maruli Hutagalung
Meskipun tidak menyangka akan menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim, Elieser Sahat Maruli Hutagalung sejak dulu memiliki hobi yang bisa dikatakan nyeleneh, yakni menangkap tersangka kasus korupsi atau biasa disebut koruptor.
Bahkan, hobi ini semakin menggila manakala dia bertugas sebagai Direktur Penyidikan (Dirdik) pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung. Diungkapkan Maruli, saat menjabat Dirdik di Kejagung, dirinya telah menahan 36 tersangka korupsi. Hal inilah yang memacu semangatnya untuk menahan lebih banyak tersangka korupsi atau korupsi.
“Menahan koruptor itu hobi saya. Selama menjabat Dirdik di Kejagung, setidaknya 36 tersangka korupsi sudah saya tahan,” ungkap Maruli kepada Bhirawa belum lama ini.
Tak sampai di situ, pria yang pernah menjabat sebagai Kajati Papua Barat ini mengaku pernah menahan 44 anggota DPR Papua Barat. Menurut Maruli, penahanan ke-44 anggota dewan itu tidaklah tanpa alasan, sebab mereka diduga menyalahgunakan APBD Papua Barat pada 2010 senilai Rp 22 miliar.
“Waktu menjabat Kajati Papua Barat, sebanyak 44 anggota dewan saya tetapkan sebagai tersangka korupsi hingga disidangkan,” papar pria 57 tahun ini.
Hobi menangkap koruptor ini diakui Maruli terbentuk saat dia bertugas sebagai pengawal tahanan di Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (NTT). “Di Kupang, saya pernah menjadi pengawal tahanan. Eh, sekarang malah hobi menangkap koruptor,” kelakarnya.
Pria yang berpindah-pindah jabatan selama 20 kali dan pernah menjadi Asintel di Kejati Jatim ini memberikan wejangan agar siapapun selalu menanamkan dan menjaga kejujuran. Khusus untuk Korps Adhyaksa, Maruli mengimbau agar tidak ada yang bermain perkara. Sebab, apapun itu perkaranya, pandangan masyarakat tentang Kejaksaan akan menjadi buruk.
“Janganlah kita bermain perkara. Sebab akan menyakiti perasaan orang lain, dan membuat citra Kejaksaan buruk di mata masyarakat,” pinta Maruli. [bed]
