Hotel Diponegoro Ekspansi ke Surabaya

Presiden Direktur PT Graha Damai Sejahter Catur Linmas berbincang dengan Chief Operating Officer TAUZIAH Hotel Management, Xavier Droin sedangkan Chief Brand & Product Officer TAUZIA, Irene Janti saat mendapatkan penjelasan dari receptionis usai pembukaan POP Hotel Diponegoro Surabaya, Senin (18/1) kemarin. [achmad tauriq/bhirawa]

Presiden Direktur PT Graha Damai Sejahter Catur Linmas berbincang dengan Chief Operating Officer TAUZIAH Hotel Management, Xavier Droin sedangkan Chief Brand & Product Officer TAUZIA, Irene Janti saat mendapatkan penjelasan dari receptionis usai pembukaan POP Hotel Diponegoro Surabaya, Senin (18/1) kemarin. [achmad tauriq/bhirawa]

(Usung Konsep Ramah Lingkungan)
Surabaya, Bhirawa.
Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia yang merupakan pusat komersil penting tidak hanya bagi Indonesia tapi juga bagi Asia Tenggara. Untuk itu TAUZIAH Hotel Manangement telah mengekspansi Surabaya dengan menghadiran keluarga barunya yakni POP Hotel Diponegoro Surabaya.
Meskipun dalam tahun ini di Surabaya sendiri akan berdiri sekitar 10 hotel baru lagi, pihaknya tetap optimistis mampu bertahan. “Kalau dalam persaingan kita memang tidak bisa menghentikan apalagi di beberapa daerah kita melihat sudah ada kecenderungan over supply, lebih banyak ketersediaan kamar daripada permintaan,” ungkap Chief Brand & Product Officer TAUZIA, Irene Janti saat dikonfirmasi Bhirawa usai Green Opening POP Hotel Diponegoro, Senin (18/1) kemarin.
Irene menambahkan, untuk saat ini di Surabaya masih besar peluangnya tapi tidak tahu lagi satu atau dua tahun kedepan, untuk itu pihaknya berani mengekspansi ke Surabaya. “Secara kompetisi kita fokus terhadap produk artinya kita fokus jualan kamar dan kita tidak lagi main-main dengan harga tapi tidak mengurangi kualitas,” jelasnya.
Apalagi dengan berada ditempat pusat bisnis Surabaya semakin memantabkan langkah POP Hotel siap bersaing dengan hotel disekitarnya. “POP hotel termasuk hotel budget berbintang dua ini kami melihat bisnis market dilokasi ini sangat kuat karena banyak tempat seperti perbankan, asuransi, rumah sakit dan tempat bisnis lainnya,” terang Irene.
Selain itu dengan mengusung konsep ramah lingkungan yang peduli dengan lingkungan sekitarnya pihaknya juga optimistis selama green opening okupansi bisa mencapai 60%. “Optimistis kita bisa mencapai okupansi 60% untuk saat ini bahkan kami targetkan untuk selanjutnya bisa mencapai 80% seperti POP Gubeng,” ujarnya.
Sementara menurut Presiden Direktur PT Graha Damai Sejahter yang juga Owner POP Diponegoro, Catur Linmas mengungkapkan, dengan dibukanya POP Hotel ini akan berdampak positif bagi perekonomian dan membuka peluang bisnis di Surabaya.
Untuk itu pihaknya tidak terlalu mengejar Break Even Point (BEP) untuk segera kembali akan tetapi bagaimana bisnis hotel ini tetap berjalan terlebih dahulu dengan tidak mengurangi kualitas hotel, baik harga, pelayanan maupun fasilitas-fasilitas lainnya.
“BEP dihitung belakangan yang terpenting adalah kualitas hotel harus dipertahankan supaya kedepan hasilnya lebih bagus dan sukses,” harap Catur. [ riq]

Rate this article!
Tags: