Selain hanya membutuhkan lahan yang tidak terlalu besar, hotel kapsul bakal menjadi trend 2016 mendatang.
Surabaya, Bhirawa
Melemahnya ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak menjadi halangan bagi para pelaku usaha bisnis perhotelan untuk mencari peluang, salah satunya adalah dengan mendirikan hotel-hotel kapsul jauh berbeda dengan hotel yang ada saat ini.
Menurut Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Jawa Timur, M Soleh saat dikonfirmasi Bhirawa, Kamis (12/11) kemarin mengungkapkan hingga tahun depan hotel-hotel low budget akan banyak dicari, bahkan akan bermunculan hotel-hotel kapsul berukuran 2×1 meter. “Jadi seperti kuburan kamar mandinya ada di luar, sarapan bisa di luar juga di warung-warung atau gerai-gerai yang disediakan atau disekitarnya,” ujar Soleh.
Soleh menambahkan, untuk bisa mendirikan hotel kapsul ini cukup mudah, dengan memiliki lahan 100 meter saja hotel bisa berdiri. “Namun dengan catatan letaknya harus strategis dan lokasi penginapannya sebaiknya berdekatan dengan pusat perbelanjaan atau lokasi wisata,” jelasnya.
Bahkan beberapa hari yang lalu sudah ada yang ingin membangun hotel kapsul di Surabaya pusat. “Rencananya jumlah kamarnya 40 kamar dengan ukuran 2×1 meter dan bakal akhir tahun ini akan mulai dibangun,” kata Soleh.
Jadi dengan adanya pelaku usaha yang ingin mendirikan hotel kapsul di Surabaya merupakan bukti pelemahan ekonomi masih bisa menjadi peluang bisnis. “Pelemahan ekonomi merupakan tantangan bagi para pengusaha untuk tetap eksis, jadi jangan menganggap krisis ini membuat usaha jadi menurun. Dan sampai saat ini masih belum ada di Indonesia hotel-hotel kapsul itu,” terangnya.
Sementara hotel kapsul sendiri sebenarnya sudah menjadi tren di negara lain salahsatunya di Jepang. Selain biaya pembangunannya yang efisien, renovasi hotelnya pun tergolong singkat, yaitu sekitar 8 bulan saja. [riq]
