Hotel Mangkrak di Tengah Tegalan

Bangunan hotel yang mangkrak di tengah tegalan eks kebun apel (supriyanto/bhirawa)

Bangunan hotel yang mangkrak di tengah tegalan eks kebun apel (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Rencana pembangunan jalur alternatif Lawang Kab Malang menuju Kota Batu ternyata mulai diantisipasi investor. Salah satunya adalah adanya bangunan hotel setengah jadi di kawasan perbukitan desa Giripurno kec Bumiaji Kota Batu.
Bangunan ini akhirnya mangkrak lebih dari 5 tahun karena jalur alternatif tersebut tak segera dibangun.
“Kabarnya hotel ini dibangun untuk menyambut dibukanya jalur alternatif Lawang Kab Malang – Kota Batu. Namun karena jalur ini hingga kini belum terealisasi, maka bangunan hotel inipun dibiarkan mangkrak,” ungkap Udin salah satu warga setempat kepada bhirawa, Minggu (16/8).
Bangunan hotel yang berdiri di atas lahan eks perkebunan apel ini sudah berbentuk karena sudah berdiri dinding, tapi belum diplester dan dipasang atap. Bangunannya didesain seperti hotel bintang, ada bangunan besar dan beberapa bangunan kecil mirip cottage yang terpisah.
Menurut Udin, bangunan hotel ini Joni salah satu pengusaha hotel di Malang. Walaupun sudah mengantongi ijin dari Pemkot Batu, si pemilik ternyata memilih melego karena akan banting setir ke bisnis minyak.
Keputusan menjual bangunan hotel ini karena sepinya bisnis perhotelan akibat kebijakan larangan PNS rapat di hotel oleh Menteri PAN danRB tahun lalu.
“Pemilik memutuskan menjual karena bisnis hotel tahun lalu sepi. Hotelnya yang di Malang juga akan dijual,” tuturnya.
Rencana pembangunan jalur alternatif Lawang – Kota Batu langsung menggenjot harga lahan di kawasan desa Giripurno, Pandanrejo dan Bumiaji. Sejumlah investor dan makelar tanah mulai bergerilya untuk membeli lahan di sekitar jalur yang akan dilalui jalan alternatif tersebut.
Apalagi dengan majunya istri Walikota Batu, Ny Dewanti Rumpoko dalam Pilkada di Kabupaten Malang, investor semakin bersemangat membeli lahan di kawasan tersebut.
Sebab di kawasan jalur alternatif tersebut sangat tepat dikembangkan untuk jalur wisata. Saat ini sudah ada Kebun Tehn Wonosari, Museum Singhasari dan Candi Singhasari.
Investor menangkap bahwa, jika pasangan Dewanti – Masrifah terpilih, maka kawasan Lawang – Singosari Kab Malang bagian Barat ini akan dikembangkan untuk kawasan wisata agar menyatu dengan Kota Batu.
Untuk merealisasikan pembangunan jalur alternatif Lawang – Kota Batu memang tidak mudah dan bergantung pada goodwill Pemprov Jatim karena menyangkut kerja sama antara wilayah Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Sesuai hasil rapat koordinasi di tingkat propinsi beberapa waktu lalu, jalur ini rencananya akan diperpanjang, yaitu dari Pandaan Kab Pasuruan – Lawang hingga Kota Batu.
Hal ini sebagaimana pernah diungkapkan Kepala Dinas Pengairan dan Bina Marga Arief As Sidiq beberapa waktu yang lalu usai survey lokasi. Perpanjangan dilakukan untuk menyatukan kawasan wisata di wilayah Pasuruan, Malang dan Kota Batu.
“Kita terus berkoordinasi untuk mematangkan persiapan pembangunan jalur alternatif di bagian Utara untuk memecah kemacetan di jalur Surabaya – Malang – Batu,” tandas Arief. [sup]

Rate this article!
Tags: