Hotel-Restauran Surabaya Belum Naikkan Harga

enaikkan-harga-ayam-lokal-masih-belum-pengaruhi-bisnis-makanan-siap-saji-dan-FB-Hotel

enaikkan-harga-ayam-lokal-masih-belum-pengaruhi-bisnis-makanan-siap-saji-dan-FB-Hotel

Surabaya, Bhirawa
Kenaikkan harga ayam potong masih belum terlalu berdampak bagi bisnis perhotelan maupun restauran siap saji. Sehingga pihak pengusaha  masih belum ada upaya untuk menaikkan harga .
Menurut Marketing Communication Mercure Grand Mirama Surabaya, Edwin Saleh saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (29/2) kemarin mengungkapkan, sampai saat ini Food & Beverage (F&B) hotel masih belum ada kenaikkan harga sama sekali.
“Perubahan harga di F&B tidak bisa begitu saja naik, namun masih menunggu tim ekonomi kita terlebih dahulu terkait harga pasar meskipun harga ayam saat ini sedang naik. Kita baru bisa naikkan harga paling cepat satu bulan kedepan jadi tidak bisa secara langsung karena kami memiliki tamu tetap yang biasa menginap,” terangnya.
Ditakutkan apabila kenaikkan harga secara langsung akan berdampak pada okupansi hotel. “Biasanya kita evaluasi harga setiap dua bulan sekali, bahkan kalaupun ada kenaikkan kebutuhan pokok seperti ayam ini paling cepat kita bisa naikkan harga F&Bnya baru bulan depannya tidak bisa besoknya,” jelas Edwin.
Marketing Communication Yello Hotel, Maulandiki Dani mengatakan, sebenarnya kenaikkan harga ayam ini sangat berdampak namun tidak terlalu besar karena pihaknya sudah menjalin kontrak dengan supplier sehingga harga di lock setiap dua minggu sekali.
“Karena jumlah yang kita order lumayan banyak sehingga ada perjanjian dengan supplier memberikan harga sedikit lebih murah dari harga pasar, selisih Rp 2000 hingga Rp 5000. Namun kenaikkan harga ayam ini juga tidak mempengaruhi harga kamar karena kami siasati dengan promo lunch all you can eat,” jelas Diki.
Sementara keadaan yang sama juga dirasakan restauran siap saji BonChon, dimana kenaikkan harga ayam lokal memang berdampak tapi tidak terlalu besar. “Kami naikkan harga permenunya sekitar Rp 500 hingga Rp 1.500,” pungkas Marketing Manager BonChon Indonesia, Rossi Chesarah.
Akan tetapi dengan kenaikkan harga tersebut masih dirasa stabil, buktinya para pembeli masih ramai. “Peminat BonChon masih ramai, ini bukti bahwa masyarakat masih belum merasakan adanya kenaikkan harga ayam,” katanya.
Namun Rossi juga berharap supaya pemerintah juga bisa berpartisipasi untuk bisa menjaga harga ayam lokal ini tetap stabil, kalau harga ayam ini dibiarkan dan terus merangkak naik dikhawatirkan akan berdampak bagi bisnis makanan cepat saji lainnya. [riq]

Tags: