Hubungan Antar Dusun Putus Akibat Tiga Jembatan Rusak

Jembatan Klangon yang masih rusak membuat hubungan Dusun Klangon dan Dusun Sedawon terputus, Senin (6/7).

Jembatan Klangon yang masih rusak membuat hubungan Dusun Klangon dan Dusun Sedawon terputus, Senin (6/7).

Batu, Bhirawa
Tiga jembatan yang ada di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang masih terputus dan belum ada perbaikan. Padahal jembatan tersebut dibutuhkan warga untuk melakukan hubungan antar dusun yang ada di desa tersebut terutama saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sudah lebih dari setahun ketiga jembatan ini rusak akibat erupsi Gunung Kelud terjadi.
Ketiga jembatan yang masih terputus itu adalah Jembatan Klagon yang menghubungkan Dusun Klangon dengan Dusun Sedawun, Jembatan Sambong di Dusun Mujung yang menghubungkan 5 dusun yakni  Dusun Munjung, Dusun Sambirejo (Kutut), Dusun Wonorejo (Pait), Dusun Klangon dan Dusun Sedawun. Dan satu lagi Jembatan Bales di Dusun Bales yang menghubungkan dengan Dusun Sambirejo (Kutut).
“Masih ada tiga jembatan yang putus total hingga saat ini. Warga juga mengharapkan dibangun sabo dam karena tempat tinggal kita merupakan daerah aliran lahar dari Gunung Kelud,” ujar Parno (47), warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Senin (6/7).
Dengan kerusakan ini membuat banyak dusun di kawasan Ngantang terisolasi. Menurut Parno, akibat hal ini saat musim hujan aktivitas anak-anak sekolah baik SD, SMP, dan SMA terganggu. Karena air sungai yang meluap membuat para pelajar dan gurunya kesulitan untuk menyeberanginya.
Diketahui, sekolah SD yang berada di Dusun Sedawun dan Dusun Wonorejo, gurunya berasal dari luar Desa Pandansari. Akibatnya saat hujan mereka tidak bisa datang ke sekolah. “Demikian pula untuk anak SMP dan SMA yang letaknya di luar Desa Pandansari juga tidak bisa keluar untuk sekolah karena letaknya di luar Desa Pandansari,” tambah Parno.
Kesulitan juga dialami ketika ada seorang ibu yang akan melahirkan ataupun warga yang sakit. Karena bidan desa berada di Dusun Plumbang, Desa Pandansari yang harus menyeberangi sungai di saat banjir.
Selain itu, Desa Pandansari merupakan penghasil susu segar dengan kapasitas 4.000 liter per hari. Sewaktu musim hujan tidak bisa langsung diambil oleh KUD Sumber Makmur sehingga menyebabkan susu menjadi rusak (basi). Begitu juga hasil panen  dari para petani tidak bisa segera dipasarkan hingga petani mengalami kerugian.
Dari kondisi ini warga Desa Pandansari mengharapkan kepada Pemkab Malang dan Pemprov Jatim untuk segera memperbaiki jembatan tersebut sehingga aktivitas penduduk bisa normal kembali. [nas]

Tags: