“Hubungan Guru dan Murid di Indonesia Sangat Akrab”

Yurike Tanabe sedang mengajar materi-materi bahasa dan budaya Jepang di SMAMITA, kemarin.

Kesan Yurike Tanabe Saat ke SMAMITA Sidoarjo
Sidoarjo, Bhirawa
Hubungan emosional guru dan murid di Indonesia dalam proses belajar mengajar sehari-harinya dinilai sangat dekat, dan sangat akrab. Itulah penilaian seorang guru sejarah Jepang Yurike Tanabe (22) yang lagi menjalankan tugas mengajar di SMA Muhammadiyah 1 Taman (SMAMITA) Sidoarjo, Senin(13/8).
Usai mengajar dan memberikan wawasan tentang kebudayaan Jepang, Yurike Tanabe yang lulusanTeikyo University Tokyo Jepang jurusan Sejarah Jepang, mengaku sangat terkesan dengan siswa dan guru di Indonesia.
“Hubungan guru dan murid sangat bagus, sangat akrab, kalau di Jepang tidak ada. Oleh karena itu, saya ingin belajar mengajar di Indonesia, dan ingin belajar bahasa Indonesia,” jelas Yurike Tanabe.
Proses pembelajaran yang dilakukan Yurike Tanabe terhadap siswa-siswa SMAMITA berjalan cukup lancar. Antusias siswa juga cukup bagus, terlihat dari materi-materi yang diberikan mendapatkan reaksi pertanyaan dari banyak siswa. Mulai dari kedisiplinan dan kesederhanaan masyarakat yang lebih suka berjalan kaki, dan tidak memilih sekolah yang terlalu jauh dari tempat tinggalnya.
“Karena masyarakat Jepang lebih memilih praktis, dekat tempat tinggal, cukup jalan kaki dan naik sepeda. Disamping itu, kwalitas sekolah di Jepang hampir sama standarnya. Jadi tidak perlu repot-repot memilih sekolah yang jauh,” jelas Yurike Tanabe.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Nurul Musdholifah menuturkan kalau Yurike Tanabe ini akan mengajar selama 8 bulan kepada anak-anak kelas X, karena kelas tersebut ada materi bahasa Jepang. Selama ini pihaknya sudah kerjasama dengan Nihongo Partner yang sangat selektif dalam memilih, dan mengirimkan guru-guru dari Jepang. “Kami terpilih, karena di sekolah kita ada kurikulum bahasa Jepang, di ekstra juga ada bahasa Jepang. Sehingga SMAMITA selalu terpilih mendapatkan guru dari Jepang,” tuturnya.
Mulai hari ini, Yurike akan mengajar selama 8 bulan kedepan, mulai dari pembelajaran bahasa Jepang, budaya Jepang serta bagaimana cara mendisiplikan siswa kita. Termasuk juga menerapkan ilmu-ilmu dari Jepang ke siswa kita. “Selain program belajar mengajar, nantinya kita juga akan ada program tukar menukan pelajar,” pungkas Nurul Musdholifah. [ach]

Tags: