Hujan Angin Ribut Tumbangkan Pohon di Tulungagung

Pohon tumbang akibat angin ribut melintang di Jl Panglima Sudirman Kota Tulungagung yang belum disingkirkan dari Jalan Raya, Senin (26/1). Foto diambil pukul 06.30.

Pohon tumbang akibat angin ribut melintang di Jl Panglima Sudirman Kota Tulungagung yang belum disingkirkan dari Jalan Raya, Senin (26/1). Foto diambil pukul 06.30.

Tulungagung, Bhirawa
Sejumlah pohon di Kota Tulungagung, Minggu (25/1) malam, bertumbangan. Pohon-pohon tersebut tumbang setelah dihempas angin ribut di tengah hujan yang saat itu mengguyur Kota Marmer.
Beruntung angin ribut tersebut tidak sampai membuat bencana yang lebih besar, kendati sempat membuat aliran listrik sebagian warga Kota Tulungagung terganggu dan membuat sejumlah wilayah menjadi gelap gulita karena padamnya lampu listrik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung Soeroto Ssos mengatakan sudah mengambil tindakan cepat begitu sejumlah pohon bertumbangan. “Yang di depan Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) langsung kami tangani bersama Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya serta aparat Kepolisian. Begitupun yang di jalan raya sekitar Tapan. Pohon-pohon yang tumbang kami singkirkan dari jalan raya, biar tidak mengganggu lalulintas jalan raya,” ujarnya, Senin (26/1).
Sampai pagi kemarin, lanjut dia, tidak ada laporan kerusakan rumah yang dialami warga akibat angin ribut yang menyertai hujan tersebut. “Kami bersyukur tidak sampai menjadi bencana. Ini berkat doa warga Tulungagung juga,” imbuhnya sembari tersenyum.
Diungkapkan mantan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tulungagung ini, BMKG sudah memberi peringatan jika bakal ada hujan yang disertai angin yang diperkirakan terjadi antara tanggal 22-27 Januari 2015. “Peringatan itu sebenarnya bukan untuk Tulungagung, tetapi untuk daerah lain seperti Kediri, Surabaya dan lainnya. Namun demikian kami tetap waspada,” tuturnya.
Bahkan, BPBD Kabupaten Tulungagung, kata Soeroto, sudah mengirim surat pada camat-camat sewilayah Kabupaten Tulungagung terkait peringatan dari BMKG itu dan dari BPBD Provinsi Jatim.  “Ini sebagai langkah antisipasi. Menurut BPBD Jatim untuk  Januari dan Februari prakiraannya curah hujan tinggi untuk Tulungagung,” bebernya.
Pantauan Bhirawa, angin ribut yang menyertai hujan di Kota Tulungagung, Minggu (25/1) malam sekitar pukul 20.35 membuat sebagian warga tercekam ketakutan. Apalagi kemudian pohon-pohon bertumbangan dan atap sebagian warga yang terbuat dari seng bergeser dari tempatnya.
Keadaan tersebut diperparah dengan padamnya lampu listrik yang membuat sebagian wilayah Kota Tulungagung gelap.
Sementara itu dari Bojonegoro dilaporkan kondisi Sungai Bengawan Solo kembali naik setelah mendapat tambahan air hujan dari wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. Berdasarkan data yang dihimpun Bhirawa, Senin (26/1) menyebutkan pada dini hari kemarin untuk tinggi muka air sempat turun pada level 10.63 pheilschall, sedangkan pada pukul 09.00 naik menjadi 10.67 pheilschall.
Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Bojonegoro Sukirno menjelaskan  permukaan air perlahan-lahan naik setelah hujan merata mengguyur wilayah Bojonegoro dan sekitarnya. “Tinggi muka air Bengawan Solo naik turun karena bulan ini masih musim penghujan. Kendati demikian status Bengawan Solo sejauh ini di bawah siaga,” jelasnya.
Menurutnya, hujan deras mudah membuat permukaan Bengawan Solo naik-turun. Intensitas siaga mulai awal tahun ini bakal sering terjadi. Khususnya hujan lokal dari luapan anak sungai. “Selama Januari sudah beberapa kali terjadi peningkatan debit air. Bukan itu saja, hujan deras dan angin kencang mengakibatkan banjir banjir bandang. Selain itu rumah dan atap beterbangan disapu angin,” ungkapnya. [wed,bas]

Tags: