Hujan Angin Robohkan 27 Tiang Listrik di Pakal

Sebanyak 27 tiang listrik ke arah Stadion Gelora Bung Tomo roboh diterjang hujan angin, Senin (25/1) sore.

Sebanyak 27 tiang listrik ke arah Stadion Gelora Bung Tomo roboh diterjang hujan angin, Senin (25/1) sore.

Surabaya, Bhirawa
Puluhan tiang listrik di jalan ke arah Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Pakal Kota Surabaya  roboh saat hujan deras disertai angin kencang, Senin (25/1) sore. Akibatnya pasokan listrik di sekitar kawasan itu sempat padam.
“Listrik di kawasan GBT hingga menjelang malam ini (kemarin malam) padam,” kata Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri, Senin (25/1).
Menurut dia, hujan deras disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 16.00. Aliran listrik dari Pakal menuju perbatasan Kabupaten Gresik juga padam.
Syaifudin menilai Perusahaan Listrik Negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) memasang tiang listrik tersebut secara asal-asalan dan tidak memperhitungkan secara konstruksi. “Ini sama halnya dengan mengabaikan keselamatan publik,” kata Syaifudin yang rumahnya berada di Kecamatan Pakal.
Ia mengatakan bahwa robohnya tiang listrik itu diduga dikarenakan penancapannya tidak dengan beton pondasi yang kuat. Hal itu dapat dilihat dari bekas robohnya bongkahan tiang listrik yang tidak ada bekas pondasi.
Padahal, lanjut dia, kontur tanah di kawasan tersebut merupakan bekas tambak sehingga rawan gerak dan tentunya tidak kuat jika bangunan tidak disertai pondasi. Matinya listrik juga mengganggu pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowok. “Listrik TPA Benowo juga disuplai dari gardu daerah Maspion Romokalisari,” ujarnya.
Ia mengemukakan, Pemkot Surabaya semestinya mengetahui pemasangan tiang listrik itu sudah memenuhi kelayakan apa tidak. “Jangan dibiarkan saja. Mestinya harus dipantau,” ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Pakal Kompol Widjanarko menjelaskan hujan dan angin kemarin sore menyebabkan 27 tiang listrik ke arah Stadion GBT di kawasan Pakal ambruk. Tiang yang roboh adalah tiang yang berdiri di sisi timur jalan. Widjanarko menduga tanah yang lembek menjadi penyebab robohnya tiang-tiang tersebut. Tanah menjadi lembek karena pengaruh hujan deras. “Angin kencang yang bertiup juga menjadi salah satu sebab tiang itu roboh,” lanjutnya.
Widjanarko menambahkan, tiang-tiang tersebut roboh serentak dikarenakan saling tarik menarik satu sama lain. “Karena tanah lembek, satu tiang roboh kemudian menarik tiang-tiang yang lain,” kata mantan Kapolsek Tambaksari itu.
Tiang tersebut, kata Widjanarko, sebagian jatuh ke tambak dan sebagian jatuh ke jalan. Jatuhnya tiang itu ke jalan raya sempat membuat lalu lintas terhenti. Namun lalu lintas kembali lancar setelah petugas menyingkirkan tiang dari jalan. [geh]

Tags: