Hujan Deras, Lereng Gunung Bromo Longsor

Longsoran di lereng Gunung Bromo, di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Senin (2/3) sore. Setidaknya ada enam titik longsor akibat hujan deras. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Hujan deras seharian yang mengguyur kawasan lereng Gunung Bromo, di wilayah Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan menyebabkan enam titik bencana longsor. Beruntung, bencana longsor tersebut tidak sampai menelan korban jiwa.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menyampaikan longsor di lereng Gunung Bromo terjadi pukul 14.30 hingga 16.30. Tak hanya mengakibatkan jalan tertutup, namun juga rumah warga mengalami kerusakan.
“Totalnya ada enam kejadian tanah longsor karena hujan lebat pada Senin, 2 Maret kemarin. Lokasinya di lereng Gunung Bromo, di wilayah Kecamatan Tosari. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian longsoran ini,” ujar Tectona Jati, Selasa (3/3).
Terinci, lanjut Tectona, titik longsor pertama terjadi di jalan provinsi Desa Balaidono menuju Desa Tosari. Bukit setinggi 15 meter longsor dan menutup jalan sepanjang 12 meter. Ketinggian gundukan tanah di jalan mencapai 4 meter.
Akibat tertutup tanah, jalur akses ke Bromo dari arah Pasuruan itu tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Sejumlah kendaraan roda empat yang hendak melintas harus memutar balik. Untuk kendaraan roda dua masih bisa lewat. “Karena tertutup longsoran, warga sekitar langsung bergotong-royong kerja bhakti membersihkan puing-puing longsor. Sehingga, jalur provinsi itu saat ini bisa dilalui,” papar Tectona Jati.
Selanjutnya, Di Desa Balaidono, longsor juga terjadi di permukiman di Dusun Purwono RT 01 RW 02. Tebing setinggi 7 meter longsor selebar lebar 6 meter menimpa rumah warga bernama Wagimin (41). “Tak ada korban, pemilik rumah selamat. Hanya kerusakan rumah yang cukuo berat,” kata Tectona Jati.
Kemudian, titik longsor berikutnya berada di Dusun Podokoyo, Desa Podokoyo. Tembok penahan tanah ambrol sepanjang 15 meter dengan ketinggian 7 meter ambrol akibat hujan.
Longsor juga terjadi di tembok penahan tanah di rest area Dusun Tlogosari, Desa Tosari. Tembok setinggi 7 meter itu longsor sepanjang 15 meter dan lebar 1,5 meter. Tak hanya itu, TPT di Desa Sedaeng mengalami longsor dan material batu beserta tanah menutup jalan kabupaten dengan panjang 8 meter tinggi 6 meter.
Terakhir, titik longsor berikutnya terjadi di Jalan Raya Nongkojajar, Desa Wonosari, Kecamatan Tutur. Panjang longsoran mencapai 30 meter dengan tinggi 5 meter. Dilokasi tersebut kondisi material longsor terbawa air menuju curah hutan milik Perhutani dan hanya sebagian menutupi badan jalan raya.
“Kami hanya menghimbau kepada warga dan khususnya bagi para wisatawan, sedianya waspada saat musim penghujan saat ini. Sebab wilayah Tosari maupun Tutur, terletak di kawasan pegunungan dan lereng. Terlebih juga, kultur tanah yang gembur dan mudah longsor,” jelas Tectona Jati. [hil]

Tags: