Hujan Disertai Angin di Sumenep

Rumah milik Haera di Dusun Manding, Desa Aenganyar, Kecamatan Pulau/Giligenting Kabupaten Sumenep roboh menimpa seluruh anggota keluarga setelah diterjang hujan dan angin kencang. [Samsul arifin]

Satu Keluarga Tertimpa Bangunan Rumah
Sumenep, Bhirawa
Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kabupaten Sumenep membuat rumah warga di Dusun Manding, Desa Aenganyar, Kecamatan Pulau/Giligenting roboh dan menimpah satu keluarga yang berjumlah tujuh orang..
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S. mengatakan, awalnya, hujan terjadi seperti biasanya. Namun, berselang beberapa menit, hujan lebih lebat disertai angin kencang. Tidak membutuhkan waktu lama, angin dan hujan deras itu menyapu rumah milik Haera (55) hingga roboh.
Pada saat kejadian anggota keluarga itu sedang berada di dalam rumah yang ditempati setiap harinya. Kejadiannya sekitar pukul 19.30 WIB Senin (6/1). “Saat kejadian, selain kondisi cuaca di wilayah Giligenting itu terjadi hujan deras, juga jaringan listrik padam dan tujuh keluarga itu berada di dalam rumahnya,” kata AKP Widiarti, Selasa (7/1).
Bahkan satu anggota keluarga yakni Muhammad Ali Riski (9) terpaksa harus dilarikan ke Puskesmas terdekat karena, korban mengalami luka serius pada bagian muka, terutama mata. Sedangkan anggota keluarga lain yang juga mengalami luka memar pada kaki kanan atas nama Amir Fiki (30), sementara yang lain dipastikan selamat. “Korban yang luka serius itu saat ini dirawat secara intensif di Puskesmas Giligenting dan kondisinya terus membaik. Petugas terus melakukan pemantauan terhadap kondisi korban itu,” jelas Widiarti.
Lima anggota keluarga yang tidak mengalami luka yakni Muani (27), Dea (10), Kaila (4 bulan), Haeri, (75) dan Haera (55). Sedangkan kerugian materi ditaksir mencapai Rp 30 juta. Saat ini warga sekitar sedang gotong-royong membersihkan reruntuhan rumah yang diterjang hujan deras dan angin kencang.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Abd. Rahman Riadi menyatakan, pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap sejumlah korban bencana alam. Sebab, dalam dua hari terakhir ini terjadi bencana alam berupa puting beliung dan angin kencang di dua lokasi, yakni Kecamatan Pasongsongan dan Giligenting. Untuk di Kecamatan Pasongsongan ada empat bangunan yang diterjang puting beliung Senin (6/1).
Bangunan yang roboh diterjang angin puting beliung itu adalah Musala Al-Muklisin, Desa Prancak dan menimpa seorang pelajar, Rianto (15) hingga mengalami patah tulang di bagian kaki kanan. Bangunan lain yang rusak berupa atap dapur rumah milik Ali Makki (40) dan Bukasan (45). Nilai kerugian masing-masing ditaksir mencapai Rp 1,5 juta.
Selain itu, teras rumah milik Moh. Riski (19) dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 1 juta. “Saat ini kami sedang melakukan pendataan terhadap rumah atau bangunan yang rusak itu. Nanti akan ada bantuan berupa sembako. Sedangkan bantuan lain, nanti kami menunggu laporan resmi dari kepala desa sebagai dasar kami,” terang Abd. Rahman Riadi. [Sul]

Dampak Hujan dan Angin Kencang di Sumenep:
Desa Aenganyar Kecamatan Giligenting
Satu keluarga tertimpa bangunan rumah
– Korban Ali Riski (9) luka di wajah dan mata, Amir Fiki memar
Desa Prancak Kecamatan Pasongsongan
– Satu pelajar Rianto (15) patah tulang kaki kanan akibat tertimpa bangunan Musala Al-Muklisin

Rate this article!
Tags: