Hujan Meninggi, Pemprov Inventarisasi Jalan Tanpa Drainase Penyebab Banjir

jalan-kalianak.

(Proyek KalianakTertunda)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Intensitas hujan yang masih tinggi membuat sejumlah daerah terendam. Tidak hanya daerah pemukiman, sejumlah jalan pun ikut terendam. Hal ini yang menjadikan sejumlah jalan di Jatim mengalami kerusakan.
Di beberapa ruas, jalan tergenang air bukan hanya karena tergenang banjir. Saluran drainase yang tidak tersedia juga menjadi salah satu penyebab jalan tergenang air saat hujan. Ini juga menimbulkan lubang pada aspal jalan.
“Aspal inikan musuhnya air, sedangkan saat ini masih banyak jalan yang belum memiliki drainase yang baik. Apalagi saat ini intensitas hujan masih tinggi,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Gatot Sulistiyo Hadi, Senin (20/3).
Karena itu pihaknya akan fokus melakukan pembuatan saluran atau drainase di jumlah ruas jalan, selain fokus pada penambalan jalan. Saat ini pihaknya akan melakukan inventarisasi jalan di Jatim yang belum memiliki saluran pembuangan air. “Mumpung masih musim hujan, diinfentarisir jalan yang tergenang,” ujar Gatot.
Setelah inventarisasi rampung, pembangunan drainase ini akan dilakukan saat musim kemarau sehingga pengerjaannya tidak terganggu hujan. Gatot tidak menyebutkan berapa jalan yang belum memiliki drainase.
“Ini masih proses, tapi sepertinya masih banyak. Karena itu kalau drainase ini sudah tersedia diharapkan kerusakan jalan akubat genangan air bisa diminimalisasi,” terang mantan kepala Biro Administrasi Pembangunan Setdaprov Jatim ini.
Bagaimana dengan anggarannya, mengingat jalan di Jatim cukup panjang? Menurut Gatot, drainase ini tidak dibangun di seluruh jalan di Jatim, hanya di titik tertentuk. Karena sejumlah jalan sudah memiliki drainase.
“Drainase liat kebutuhannya, bisa disalurkan ke saluran air terdekat dan penampangnya cukup 50 cm lihat luas penampang jalannya. Biasanya di tikungan yang rawan genangan,” ungkapnya.
Anggaran pembanguan saluran air ini dimasukkan anggaran rutin perbaikan jalan senilai Rp268,7 miliar di 11 UPT. Anggaran ini termasuk pengaspalan, penambalan, pengerokan dan perbaikan bahu jalan.
Sementara itu, anggaran pemeliharaan jalan berkala sepanjang 126 km disiapkan Rp165,63 miliar. Sementara perbaikan jembatan rangka dan khusus disiapkan anggaran Rp23 miliar dan rekonstruksi pelebaran jalan menjadi 7 meter sepanjang 76 km pemprov menyiapkan anggaran Rp376,14 miliar.
Kalianak Ditunda
Sementara itu Satuan Kerja BBPJN VIII Wikayah Metropolitan I Surabaya Yudi Windargo mengatakan, pembangunan saluran drainasi di Jalan Kalianak terpaksa ditunda. “Semestinya bisa dimulai akhir bulan ini, terpaksa ditunda hingga menunggu intensitas hujan rendah,” katanya.
Dijelaskannya, pembangunan saluran drainase saat hujan, menimbulkan problem baru. Selain lumpur hasil galian yang meluber ke rumah warga, kalau tetap dipaksakan maka pemasangan box culvert dikhawatirkan tanah yang ditimbun diatasnya bisa ambles. Hal ini dikarenakan tatakan dibawah berupa lumpur tidak stabil.
“Kami belum tahu kapan dimulai, tapi pastinya tunggu hujan sedikit reda,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya memastikan seluruh komponen berupa alat serta material sudah siap seluruhnya. Termasuk beton box culvert sudah dipesan dan segera selesai. Hanya saja kondisi cuaca masih menjadi kendala pengerjaan drainase Jalan Kalianak.
“Saya lihat di info cuaca ini masih sangat buruk dalam waktu dekat. Kami menghindari kerugian oleh warga. Kita tidak mau diprotes lagi,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Wilayah 8 Surabaya-Gresik BBPJN VIII Herlambang Zulfikar. Sebagai petugas yang bertanggung jawab memantau di lapangan, dirinya mengakui belum bisa menggali. Jika intensitas hujan masih tinggi, maka pihaknya masih nunggu intensitas hujan berkurang dahulu.
“Karena tidak mungkin saya melakukan penggalian kalau masih hujan. Justru bisa bahaya jika diteruskan,” kata Herlambang..
Sebelumnya, BBPJN VIII menjadwalkan pembangunan saluran drainase di Jalan Kalianak segera dimulai minggu keempat Maret. Kondisi ini merupakan tahapan awal dalam pembangunan 2,6 km ruas jalan nasional penghubung Gresik dengan Surabaya yang mengalami rusak parah itu.
Dana sebesar Rp 26 milliar telah disiapkan guna membangun saluran drainase hingga rigid sepanjang 200 meter. PT Modern Makmur Mandiri sebagai pemenang tender akan membenahi Jalan Kalinak.
Sementara menunggu penanganan oleh BBPJN VIII, kerusakan Jalan Kalianak masih ditutupi dengan pasir dan batu. Keadaan tersebut membuat jalanan berdebu pada saat siang hari, dan mengganggu pengendara yang melintas. [iib.rac]

Tags: