Hujan Menjadi Berkah

Foto Ilustrasi

Hujan pertama (yang ditunggu) datang tepat waktu. Walau tidak lama, sudah cukup membanjiri beberapa kampung di Surabaya. Saluran (drainase) yang baik, bisa mengalirkan air, banjir cepat surut. Tetapi di berbagai daerah, karena daya dukung hujan juga menjadi ancaman timbulnya potensi bencana. Karena daya dukung lingkungan yang merosot. Namun secara umum, hujan tetapmenjadi berkah “pembersihan lingkungan,”dan jaminan tumbuhnya kehidupan.
Berbagai polusi dan pengotoran telah terjadi di udara maupun di perairan (sungai dan danau). Hujan membersihkan polusi dan limbah di sepanjang aliran sungai. Sumur-sumur artesis pun nampak cethek berlimpah air. Yang nampak indah, adalah kehidupan ikan di sungai memperoleh suplai oksigen yang cukup. Ini waktunya berbagai species mahluk hidup berkembang biak. Berbagai jenis ikan siap-siap bertelur.
Tanaman (buah, bunga,dan tanaman keras) bersemi menghijau. Sebagian siap panen buah (mangga). Perekonomian di tingkat grass-root (kerakyatan) akan tumbuh. Awal musim hujan, juga menandai awal musim tanam padi. Sehingga ke-asri-an lingkungan harus tetap dijaga, dalam keadaan baik dan menyehatkan. Tidak abai terhadap sampah limbah domestik dan limbah pabrik.
Lingkungan yang sehat merupakan hak asasi manusia sebagaimana diamanatkan dalam UUD. Pada pasal 28H ayat (1) dinyatakan: “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik.”Juga dipertegas dengan UU Nomor 32 tahun 2009 tentang PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Karena sebagai hak asasi, maka kondisi lingkungan hidup yang baik juga senantiasa harus di-audit. Sebagaimana UU PPLH  pasal 1 angka ke-28 menyatakan:  “Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha … terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.”
Debit air sungai nampak melimpah. KaliBrantas beserta anak sungainya (Kali Sadar, di Mojokerto, dan Kali Kontho di Jombang), mengalir deras, mengairi sawah. Begitu pulaKali Surabaya, sebagai bahan baku air bersih PDAM Surabaya dan Gresik, mencukupi ketersediaan air minum. Keran yang semula mampet dan keruh, kini mengucur deras dan jernih. Namun berlimpahnya air juga harus disertai penjagaan sungai, agar tidak menimbulkan daya rusak.
BPWS (sebagai wakil pemerintah pusat untuk urusan sungai), seyogianya segera memperbaiki plengseng sungai. Begitu pula BP-DAS (Daerah Aliran Sungai), patut melakukan evaluasi dan audit lingkungan pada bagian hulu sungai. Terutama pada catchment area (area tangkapan air hujan) yang berupa perbukitan. Sudah banyak catchment area telah gundul, niscaya tidak mampu menyerap air hujan. Langsung mengucur deras menimbulkan dampak banjir dan longsor.
Kewaspadaan pada musim hujan, juga wajib dilakukan pemerintah daerah (terutama Dinas Lingkungan Hidup). Karena banyak pabrik yang nakal, akan membuang limbah ke sungai.Terutama pada saat out-take moncong saluran limbah pabrik terutup permukaan air yang melimpah. Pencemaran sungai akibat limbah pabrik, biasanya ditandai dengan ribuan ekor ikan yang munggut (pingsan) ke permukaan.
Kali Brantas, memiliki fungsi strategis (secara ke-ekonomi-an).Patut memperoleh perhatian ekstra. Kewaspadaan, dan audit lingkungan, juga perlu dilakukan pada sungai Bengawan Solo, dan Kali Lamong. Kondisi Bengawan Solodi hilir dan muara, telah semakin menyempit. Lingkungan sungaiyang buruk menjadi penyebab utama musibah banjir.
Maka Pemda (Propinsi serta Kabupaten dan Kota), seyogianya kukuh melaksanakan UU 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tidak gentar menghukum pabrik yang nakal. Masyarakat juga harus menjaga lingkungan, tidak menempati bantaran sungai dan tidak membuang sampah sembarangan.

———   000   ———

Rate this article!
Hujan Menjadi Berkah,5 / 5 ( 1votes )
Tags: