Hujan Pertama, Air Terjun Sedudo Menghitam

air terjun Sedudo berubah hitam dan aksi bersih-bersih warga dari sisa material kebakaran hutan yang ikut hanyut bersama air terjun.

Nganjuk, Bhirawa
Hujan deras pertama yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Nganjuk sekitar pukul 15.30 mengakibatkan obyek wisata air terjun Sedudo yang berlokasi di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, menunjukkan penampakan yang mengerikan. Air terjun berubah hitam dan areal wisata alam tersebut sempat porak poranda karena terkena runtuhan material bekas kebakaran hutan.
Peristiwa menghitamnya air terjun Sedudo sempat mengejutkan warga sekitar. Karena saat hujan deras mendadak warna air yang menggerojok dari air terjun berubah hitam kelam dengan debit lebih tebal dari sebelumnya. Ditambah, air yang ada di kolam meluber ke jalan-jalan sepanjang kios di obyek wisata air terjun.
Rupanya, peristiwa tersebut dampak melonjaknya debit sumber air di awal musim penghujan ini. Apalagi di media sosial beredar luas foto dan video yang menggambarkan luberan air dari air terjun dan berwarna hitam pekat.
Drs. H. Supianto, M.Si., Kepala Dinas Pariwisata Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Nganjuk membenarkan telah terjadi hujan deras mengguyur obyek wisata Sedudo dan menyebabkan debit air melonjak.
Kepala Disparporabud juga tidak menampik bila warna air terjun berubah warna menjadi hitam, terlihat dari pucuk hingga dasar lokasi. Diperkirakan, perubahan warna menjadi kotor dan hitam disebabkan sisa material kebakaran hutan di atas Gunung Wilis yang terbakar selama musim kemarau. Sehingga, begitu bercampur dengan air hujan, mengalir menjadi satu menuju air terjun Sedudo.
“Beberapa waktu lalu sempat terjadi kebakaran hutan di atas, waktu hujan, sisa kebakaran terbawa air masuk melalui air terjun,” terang Supianto
Apalagi selama hujan deras, dikatakan Supianto, kondisi pintu air kolam Sedudo masih tertutup, sehingga air meluber hingga masuk jalan menurun, depan kios-kios di lokasi wisata alam Sedudo. Namun, begitu pintu air dibuka oleh petugas, kondisi luapan air kembali normal. Selang beberapa waktu kemudian, kondisi warna air terjun Sedudo juga kembali jernih, setelah campuran material sisa kebakaran hutan sudah habis terbawa aliran air.
“Tidak lama, kondisi air terjun sudah kembali jernih, dan setelah kran dibuka, air sudah tidak meluber,” tegas Supianto.
Saat peristiwa menghitamnya air terjun di obyek wisata Sedudo, pihak Disparporabud sempat was-was. Namun setelah kejadian, pihak Disparporabud dibantu anggota BPBD, petugas kepolisian dan TNI serta warga setempat langsung melakukan kerja bakti, membersihkan sampah dan sisa material kebakaran di lokasi Sedudo. [ris]

Tags: