Hujan Pertama, Rumah Terendam dan Tembok Pembatas Jebol

Tumpukan sampah terlihat dimana-mana setelah banjir yang terjadi di Kel Songgokerto surut. [anas bachtiar/bhirawa]

Kota Batu, Bhirawa
Hujan pertama di Kota Batu di awal musin penghujan turun cukup lebat. Bahkan hujan mengakibatkan banjir di Dukuh Krajan, Kel Songgokerto, Kec Batu mengakibatkan lima rumah terendam dan tembok pembatas YPPI berdiamater 10 kali 4 meter jebol. Senin (25/9), petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mencari penyebab meluapnya air di kawasan itu.
Di Kel Songgokerto, hujan deras turun sejak Minggu (24/9) sore. Adapun luapan air terjadi sejak pukul 15.30 WIB. Salah satu warga Gang Srigading, Nomor 4, Dusun Krajan, Kel Songgokerto mengaku jika waktu itu wilayah Kota Batu memang diguyur hujan cukup lebat. ”Air tiba- tiba meluap hingga ketinggian sekitar setengah meter. Luapan air ini sampai masuk ke dalam rumah,” ujar Ngadi ditemui di lokasi kejadian, Senin (25/9).
Sedikitnya ada lima rumah di Dusun Krajan yang terendam luapan air. Dan tak hanya itu, tembok pagar pembatas milik YPPI dengan diameter 10 kali 4 meter ikut ambrol. Namun musibah ini tak sampai menimbulkan jatuhnya korban jiwa.
”Memang sering banjir di sini. Tapi baru kemarin ini yang banjirnya cukup besar,” tambah Ngadi.
Dengan adanya kejadian ini, Senin (25/9) pagi, warga melakukan kerja bakti membersihkan gorong-gorong dibantu petugas BPBD Kota Batu, dan Dinas Lingkungan Hidup Bina Marga Pemkot Batu.
Dalam kerja bhakti sekaligus olah TKP oleh BPBD, banjir di Krajan ini dipastikan akibat gorong-gorong yang tersumbat sampah. Adapun banjir juga mengakibatkan kerusakan rumah warga dengan nilai total kerugian diperkirakan mencapai Rp5 juta.
Staf Bagian Rehabilitasi Rekonstruksi BPBD Kota Batu, Eko Prasetyo mengatakan hujan yang turun pada Minggu sore (25/9) masuk kategori sangat deras. Dan akibat gorong-gorong yang tersumbat sampah membuat air meluap dan masuk ke rumah warga.
”Untuk kerugian material ini khususnya akibat ambrolnya pagar belakang milik YPPI dengan dimensi 10 kali 4 meter,” ujar Eko.
Adapun untuk melakukan tindak lanjut perbaikan, kata Eko, pihaknya akan berkoordinasi dulu dengan pihak Kel Songgokerto. Ia mengatakan BPBD memang memiliki program perbaikan atau rehabilitasi. Namun untuk memutuskan adanya perbaikan BPBD harus berkoordinasikan dengan Kelurahan/ Desa setempat. [nas]

Tags: