Humaidi, Penggagas Kerajinan Akar Kayu Jati di Situbondo

Beberapa pelanggan saat memilih hasil kerajinan akar kayu jati milik Humaidi di pusat galeri Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. [sawawi]

Miliki Desain Unik, Dipesan Pelanggan Domestik hingga Pasar Dunia
Kab Situbondo, Bhirawa
Kabupaten Situbondo yang banyak ditumbuhi kayu jati baik milik hutan negara yang dikelola Perhutani maupun hutan milik rakyat, memiliki prospek besar untuk dikembangkan ke sektor kerajinan. Yang terbaru misalnya, kini di Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo berdiri pusat galeri khusus membuat kerajinan rumah tangga yang terbuat dari akar pohon kayu jati. Bisnis yang dikekola Humaidi ini kini sudah berkembang pesat dan menjadi idola pasar dalam negeri dan bahkan mampu tembus hingga pasar dunia.
Setiap pagi, Humaidi bersama sejumlah pekerjanya rutin mendatangi tumpukan akar kayu jati, yang di susun di samping rumahnya. Setelah memilah-milah, Humaidi membagi bongkol kayu jati itu menjadi beberapa bagian. Sortir ini dilakukan untuk mengetahui jenis akar kayu jati layak tidaknya diproduksi.
Setelah puluhan akar kayu jati itu ditata sedemikian rupa, para karyawan Humaidi langsung memotongnya. “Setelah dipotong kami memperhalus dengan ampelas. Selanjutnya kami mengukir akar kayu jati ini sesuai dengan desain yang ada,” ujar Humaidi.
Tak cukup itu, proses pembuatan kerajinan yang digagas Humaidi, lelaki yang masih muda itu memoles kerajinan akar kayu jati itu dengan pewarna pernis. Setelah selesai baru hasil ukiran tersebut dipajang diberbagai sudut galeri di kompleks rumah Humaidi. Ada berbagai jenis kerajinan yang dibuat Humaidi diantaranya piring, mangkok, cangkir, teko, asbak rokok, talenan dan beberapa jenis kerajinan rumah tangga lain. “Setelah beberapa tahun berjalan kerajinan sektor ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan,”jelasnya.
Selain kerajinan akar kayu jati ini dikenal unik, kata Humaidi, saat ini di Situbondo masih minim pesaing sehingga mudah untuk dipasarkan dalam negeri dan pasar dunia. Sejak masih berdiri hingga terkenal saat ini, sebut Humaidi, sudah ada ribuan orang yang mengunjungi pusat galery kerajinan yang dikelolanya.
Pria kalem asal Dusun Karanganyar, Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo inilah yang berhasil memperkenalkan hasil kerajinannya hingga tembus pasar internasional. “Pelanggan kami selain dari kalangan domestik juga dari pasar internasional. Diantaranya dikirim ke pasar Eropa dan Kanada,” tuturnya.
Masih kata Humaidi, upaya yang ditempuh dalam memasarkan berbagai produksi kerajinannya itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak cara dan strategi yang ia tempuh diantaranya mengikuti sejumlah pameran lokal, regional hingga nasional. Dari sana, kata dia, hasil kerajinan Humaidi mulai dikenal di mancanegara. “Belakangan ini kami sudah mempunyai pelanggan tetap di kawasan pasar Eropa dan Kanada. Langkah usaha ini kami rintis sejak sejak tahun 1995 silam,” ungkapnya.
Masih kata Humaidi, awal kisah kerajinannya itu mulai kebanjiran sejak merintis pengiriman barang ke Pulau Dewata Bali. Nah dari situ, kenang Humaidi, permintaan dari Prancis dan Kanada, mulai datang ke pusat galeri miliknya.
Importir Perancis dan Kanada ini banyak tertarik membeli barang alat kebutuhan dapur dan restoran seperti talenan dan tempat buah. Para importir Prancis dan Kanada menyukai produksi kerajinan Humaidi yang terbuat dari akar kayu jati. “Umumnya mereka tertarik kepada corak dan bentuknya yang unik tanpa polesan dari bahan kimia,” terang Humaidi.
Zamroni, salah satu karyawan galeri milik Humaidi mengakui ada berbagai keunggulan lain dari bahan kerajinan yang dibuat dari akar pohon jati. Diantaranya, sambung Zamroni, selain coraknya bagus dan enak dipandang mata, kerajinan ini juga dikenal kuat dan anti gigitan rayap. Yang lebih membanggakan lagi, hasil goresan pahatannya mempunyai nilai seni yang tinggi sehingga importir asal Prancis dan Kanada sangat menyukai barang barang hasil produksi Humaidi.
“Mereka membeli dengan jumlah besar (partai). Paling banyak biasanya mereka memesan alat kerajinan talenan (alat memotong sayur mayur, red). Jumlahnya hingga ribuan jenis yang diorder,” tutur Zamroni.
Bukan hanya kerajinan talenan, mangkok, gelas dan alat-alat dapur lainnya yang di pesan Prancis dan Kanada. Berbagai kerajinan berbahan baku akar kayu jati lainnya, papar Zamroni, juga ikut dipesan negara-negara Eropa dan negara dunia lainnya. “Setiap bulan warga negara Eropa datang untuk membeli produk kerajinan disini. Untuk jumlah yang diorder sangat beragam,” tutur Zamroni.
Zamroni menambahkan, produksi pusat kerajinan milik Humaidi ini bukan hanya dibeli orang-orang dari negara Eropa dan dunia. Namun pembeli/pemesan dari nusantara juga ikut membanjiri Situbondo. Misalnya saja pembeli dari Jakarta, Bogor, Tanggerang dan kota-kota besar lainnya di tanah air menjadi pelanggan tetap galeri milik Humaidi.
Kata dia, hasil kerajinan ini laku keras saat ada ada event besar seperti pameran kerajinan di Kota/Kabupaten besar di nusantara. “Dengan membanjirnya para pengunjung distan kami, alhamdulilah Situbondo selalu mendapatkan juara terbaik dari sisi penjualan,” pungkas. [sawawi]

Tags: