Husnul Khotimah di Akhir Jabatan

Tri Rismaharini

Tri Rismaharini
Masa jabatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kurang satu tahun lagi. Di akhir masa jabatannya pada 2021 itu, dirinya ingin mengakhiri dengan husnul khatimah atau berakhir dengan baik. Keinginan Wali Kota Risma itu disampaikan saat membacakan jawaban atau tanggapan atas pandangan umum fraksi-fraksi saat rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (31/10).
“Saya tidak butuh lagi pencitraan. Tidak ada uang yang saya gunakan untuk pencitraan saya. Meski demikian, saya mengakui tidak bisa memungkiri banyak informasi yang beredar dan tidak bisa membendungnya. Mungkin Bapak/Ibu (anggota DPRD) mendengar ini begini, ini begini. Kadang tidak seperti itu kenyataannya. Jadi, mohon percaya kepada saya,” ungkapnya.
Sebaliknya, kata Risma, jika ingin melakukan pencitraan, hal itu sudah dilakukannya sejak tahun-tahun sebelumnya. Ia pun menolak ketika ditawari jabatan menteri. “Kalau saya mau, mungkin sudah empat tahun lalu saya sudah jadi menteri. Kemarin pun saya tolak. Betul itu yang saya jawab. Yang saya sampaikan ke media, saya berani disumpah dengan cara apa pun,” katanya.
Akan tetapi, karena dugaan pencitraan itu, Risma mengambil sikap meminta semua pejabat di sekretariat daerah, asisten, dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) tidak berbicara atau memberikan statemen ke media massa.
“Mulai hari ini saya minta dan kalau memang dibutuhkan, saya, mulai jajaran di bawah saya, sekda, asisten, kepala OPD, dan staf tidak saya perkenankan bicara ke media. Untuk semua pemberitaan, akan saya dikomunikasikan dengan media center Pemkot Surabaya. Karena bagi saya, harga diri lebih penting dibandingkan yang lain,” tuturnya.
Wali Kota Risma juga menegaskan, bahwa pejabatnya juga tidak butuh pencitraan. Menurutnya, memilih pejabat sangat sulit. Bahkan, saat dibuka ada pencalonan kepala dinas, tidak ada pejabat yang daftar. Wali Kota yang akhirnya menunjuk mereka. “Kalau pencalonan kepala dinas, tidak ada yang daftar sehingga saya harus menunjuk. Mereka tahu risikonya berat, tanggung jawabnya tidak hanya di dunia, tetapi sampai di akhirat,” pungkasnya. [iib]

Rate this article!
Tags: