HUT RI Ke-77, Sudahkah Program Gubernur Jatim On The Track?

Istu Hari Subagio

DPRD Jatim, Bhirawa
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2022 menjadi perayaan yang spesial karena bersamaan dengan momentum Presidensi Indonesia pada KTT G20.
Pemerintah telah menetapkan tema HUT ke-77 Kemerdekaan RI, yakni “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Tema ini merefleksikan tekad dan daya juang pantang menyerah Bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan, pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat untuk mengisi kemerdekaan demi kemajuan bangsa.
Ketua Komisi A DPRD Jatim, Mayor Jenderal TNI (Purn) Istu Hari Subagio menyebut HUT Ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia untuk introspeksi diri.
“Instropeksi untuk kerja lebih keras di hari esok. Serta, sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada para pejuang bangsa yang telah korbankan jiwa dan raganya,” ujarnya saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (15/8) kemarin.
Mantan Gubernur Akademi Militer ini pun meminta masyarakat Jawa Timur, termasuk pejabat di lingkungan Pemprov Jatim untuk bisa mengisi kemerdekaan dengan kerja nyata, jujur, dan mengedepankan profesionalitas.
“Ini sebagai wahana untuk intropeksi dan konsolidasi, apakah program-program selama setahun ini sudah on the track dan sesuai apa belum,” kata politisi Partai Golkar ini.
disamping itu, Istu menambahkan momen ini juga sebagai wahana mengingat sejarah perjuangan bangsa (jas merah), terutama dalam hal jiwa juang, persatuan kesatuan, pantang menyerah, semangat perjuangan dan nasionalisme.
“Momentum penguatan nilai-nilai kebangsaan berbasis 4 konsensus nasional yakni Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal dan NKRI,” tegas Istu.
Pada HUT RI kali ini, pihaknya juga menegaskan bahwa generasi muda Indonesia, khususnya Jatim harus mempersiapkan diri dalam menyambut Indonesia Emas di tahun 2045. Indonesia Emas, atau Indonesia Tahun 2045 yang dimaksud Istu adalah pada tahun 2045. Ada beberapa momentum penting bagi bangsa Indonesia. Pertama, usia Republik Indonesia genap 100 tahun.
Kedua, lanjut dia, pada tahun itu terjadi ledakan jumlah penduduk usia produktif. Ketiga, pada tahun itu, jika sesuai rencana, Indonesia termasuk dalam negara berpenghasilan tinggi dan masuk dalam urutan negara 5 besar di dunia. “Untuk menghadapi hal itu, Indonesia harus mempersiapkannya dengan matang. Mempersiap generasi penerus Bangsa,” pungkasnya. [geh]

Tags: