Hutan Kota Balas Klumprik Belum Mampu Sedot Pengunjung

Puluhan warga nekat memancing di waduk penampungan air hutan kota Balas Klumprik, Minggu (16/10) meski ada plakat dilarang memancing. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Puluhan warga nekat memancing di waduk penampungan air hutan kota Balas Klumprik, Minggu (16/10) meski ada plakat dilarang memancing. [Gegeh Bagus Setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kawasan hutan kota Balas Klumprik, Kecamatan Wiyung masih jauh dari harapan sebagai paru-paru kota. Ruang terbuka hijau (RTH) yang dibangun di atas lahan seluas 4,3 hektarĀ  ini masih sepi dari pengunjung. Selain itu, banyak pohon yang tergolong kecil sehingga membuat kesan gersang masih terasa.
Pantauan Harian Bhirawa, Minggu (16/10) kemarin hutan kota Balas Klumprik terlihat sepi. Meski di kawasan tersebut dibangun Sentra Kuliner, namun belum mampu menyedot pengunjung untuk singgah. Akses menuju hutan kota ini pun masih terlihat belum tertata. Di pintu masuk ada proyek pengerukan saluran airĀ  yang membuat jalan penuh lumpur.
Salah satu petugas kebersihan sentra kuliner Hutan Kota Balas Klumprik, Eko mengatakan meski di hari libur suasana sepi tanpa pengunjung. Para pedagang juga satu per satu meninggalkan lapak dagangannya.
“Ya kondisinya memang seperti ini, sepi tidak ada pengunjung meski di hari libur,” katanya saat ditemui di lokasi, kemarin.
Menurut dia, ramainya hutan kota Balas Klumprik yakni pada malam hari karena ada karaoke di sentra kuliner. “Biasanya pengunjung datang di sore hari sampai jam 12 malam,” ujar Eko.
Di depan sentra kuliner tersebut terbentang danau luas disertai papan pengumuman dilarang memancing. Namun, dari pantauan, warga sekitar lebih memilih memancing demi mengisi waktu liburnya.
“Sebenarnya tidak boleh mancing di sini. Tapi mau gimana lagi karena tidak ada petugas di sini,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Surabaya Djustamaji saat dikonfirmasi Harian Bhirawa mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada perawatan tanaman yang ada di hutan kota Balas Klumprik. Sebab, pada saat musim penghujan kali ini banyak tanaman yang terendam air yang membuat tanaman tersebut mati.
“Kalau musim hujan terendam tanamannya. Kami akan menghidupkan dulu tanamannya, kemudian kami lengkapi agar bisa untuk kemah dan bermain,” katanya.
Ke depan, menurut Djustamaji yakni melengkapi jenis tanaman untuk di tanam di hutan Kota Balas Klumprik untuk menarik pengunjung yang datang. “Mulai dari buah-buahan, rabaman langka hingga rumah jamur,” jelasnya.
Ditanya, masih adanya warga yang memancing ikan di area hutan kota Balas Klumprik yang dilarang, ia membenarkan. “Kami sudah menugaskan petugas untuk menjaga hutan kota di sana. mereka (pengunjung yang memancing ikan, red) bangga melanggar, dilarang pasti melawan,” katanya. (geh)

Tags: