Hutan Mangrove Kabupaten Pasuruan Cegah Abrasi Jadi Wisata

Nelayan saat melewati area hutan mangrove di Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Selasa (21/1).

Kab. Pasuruan, Bhirawa
Saat ini, sebanyak 1.830.000 pohon mangrove tumbuh subur di pesisir utara Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan. Tentusaja banyaknya pohon mangrove dipesisir utara Penunggul menjadi benteng pencegah abrasi oleh gelombang air laut.
Artinya jutaan pohon mangrove mampu menahan dan menyelamatkan perkampungan dari abrasi.
“Pantai di Desa Penunggul sangat aman dari abrasi. Warga saat ini tak takut dengan banjir rob. Karena hutan mangrove di sini tumbuh berjuta-juta pohon dan fungsi hutan untuk melindungi wilayah pesisir dengan akarnya yang efisien,” tandas Mukarim, pahlawan mangrove di Desa Penunggul, Selasa (21/1).
Peraih penghargaan Kalpataru dan penghargaan Satya Lencana pembangunan dari Presiden menjelaskan dengan total 183 hektare pohon mangrove, kawasan tersebut menjadi hutan wisata mangrove.
Pihak pengelola tak membebankan tiket masuk. Hanya saja, setiap wisatawan yang datang diwajibkan menjaga kebersihan.
Saat ini, di kawasan tersebut ramai dikunjungi pengunjung setiap Sabtu dan Minggu. Untuk hari-hari biasa, jumlah pengunjung yang datang tidak terlalu banyak.
“Masuk area hutan mangrove gratis. Pengunjung harus menjaga kebersihan lingkungan. Di area lokasi ada warung kopi milik warga sekitar,” tandas Mukarim yang juga pengelolah hutan mangrove.
Di kawasan hutan mangrove, pengunjung bisa melihat ratusan jenis tanaman bakau. Misalnya Rhyzapora Mucronata, Abisina Alba, Rhyzapora Apiculata dan Alasina Marina.
Terdapat juga belasan spesies hewan khas pantai yang bisa dilihat. Antara lain bandeng, belanak, glodok, keong, tiram, kerang hijau, kadal, biawak, ular, burung kuntul putih, kepiting bakau, udang putih, rajungan dan capung.
“Berkah tersendiri bagi nelayan sekitar dari hutan mangrove ini. Karena manfaatnya luar biasa,” jelas Mukarim.
Tak hanya itu, nelayan sekitar juga bisa menjual hasil tangkapan mereka kepada para pengunjung. Nelayan bisa memanfaatkan jalan geladak yang dibangun di area hutan mangrove. [hil]

Tags: