IBT Expo 2018, Jadi Misi Dagang Jatim dengan Indonesia Timur

Salah satu stan milik Kabupaten Belu Provinsi NTT yang ikut dalam Indonesia Bagian Timur (IBT) Expo 2018 di Hotel Garden Palace Surabaya, Rabu (31/10) kemarin. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kegiatan Indonesia Bagian Timur (IBT) Expo 2018 yang digelar dengan tema ‘Perdagangan dan Investasi Indonesia Bagian Timur di Era Milenial’ kali ini menjadi ajang misi dagang antar pulau khususnya Jawa Timur dengan daerah Indonesia Timur.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Mas Purnomo Hadi yang mewakili Gubernur Jatim dalam pembukaan Indonesia Bagian Timur (IBT) Expo 2018 di Hotel Garden Palace Surabaya, Rabu (31/10) kemarin mengungkapkan pihaknya menyambut gembira atas dukungan Kementerian perdagangan RI dalam bentuk kebijakan dengan dikeluarkannya Permendagri Nomer 29 Tahun 2017 dengan perdagangan antar pulau, sehingga berdampak pada peningkatan potensi ekonomi riil masyarakat Jatim utamanya adalah memperkuat visi perdagangan hulu hilir, memperkuat visi perdagangan antar pulau dan memperkuat sistim promosi perdagangan.
“Situasi ekonomi saat ini sangat dinamis dan perekonomian Jawa Timur khususnya masih tergolong bagus dan hal ini ditunjukkan dengan posisi pada semester I tahun 2018 pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh 5,52%,” terangnya.
Mas Purnomo Hadi menambahkan ada tiga sektor lapangan usaha utama yang dominan pada semester I 2018 yaitu industri pengolahan yang memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 29,37% dan perdagangan dengan kontribusi 18,47% dan pertanian yang memberikan kontribusi sebesar 12,37%. “Kondisi ini bisa dimaknai bahwa perekonomian Jatim tumbuh progresif pada semua sektor usaha. Hal ini juga menunjukkan bahwa perdagangan antar daerah menjadi kekuatan utama dari perdagangan Jatim,” terangnya.
Asisten Deputi Pemasaran Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Herustiati mengatakan langkah IBT Center yang merupakan pusat informasi promosi perdagangan dan pariwisata Indonesia yang terintegrasi sempurna dengan berbagai fasilitas dan promosi yang berkualitas. IBT Center dirancang sebagai pusat pelaku usaha profesional untuk menjalin komunikasi serta membangun bisnis dengan calon investor pelaku bisni maupun wisatawan.
“Indonesia Timur memiliki potensi kekayaan alam produk unggulan maupun wisata dan potensi migas yang sangat besar. Potensi migas di Indonesia Timur lebih besar daripada Indonesia Bagian Barat. Demikian juga potensi kelautan dan perikanan, potensi kehutanan, peternakan, pertambangan dan kekayaan alam seni dan budaya,” pungkasnya.
Dengan melihat potensi kekayaan yang besar, masa depan Indonesia secara ekonomi berada di kawasan Indonesia Timur. Namun demikian kondisi saat ini banyak daerah-daerah yang tertinggal justru berada di kawasan Indonesia Timur seperti Papua, Papua Barat, NTT, Sulawesi Barat dan daerah lainnya. “Padahal kekayaan alam daerah tersebut sangat melimpah, untuk itu sudah saatnya masyarakat Indonesia Timur segera bangkit untuk membangun daerahnya dan tetntunya akan didukung oleh pemerintah pusat,” tuturnya.
Menyadari besarnya potensi yang ada di Indonesia Timur, Pemerintah berupaya mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke wilayah bagian timur Indonesia. “Dengan begitu kontribusi Indonesia Timur terhadap pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan bisa meningkat,” katanya. [riq]

Tags: