Ibu Hamil Rentan Tertular Virus AIDS/HIV

imagesSurabaya, Bhirawa
Banyaknya penularan virus HIV/AIDS kepada bayi membuat Bumil lebih berhati-hati.  Menurut pakar kesehatan dari rumah sakit khusus infeksi Unair, Prof Boerhan Hidayat memaparkan 60 persen penularan virus HIV mudah menyerang Bumil.
Prof Boerhan mengatakan, virus HIV/AIDS hingga kini masih menjadi ancaman, terlebih belum juga ditemukan obat penangkalnya menjadi ketakutan tersendiri bagi penderita dan masyarakat umum. Tidak kunjung ditemukan penangkal virus mematikan ini, memicu kian banyak dan berkembang dalam tubuh manusia yang terjangkit.
“Bahayanya dari virus HIV ini malah rentan menyerang ibu hamil dan jabang bayi yang dikandungnya. Karena menurut penelitian 60 persen wanita hamil rentan terserang virus HIV/AIDS,” terang Prof. Dr. Boerhan Hidayat, pakar kesehatan Unair Surabaya.
Pihaknya juga menegaskan bahwa yang menjadi bahaya virus tersebut bukan menyerang pada ibunya, melainkan pada jabang bayi yang ada dalam kandungannya. Prof Burhan menegaskan, faktor penyebab bayi tertularnya virus tersebut yakni karena berhubungan sang ayah positif tertular virus tersebut.
Kepala Dinkes Jatim, dr Harsono mengaku, salah satu program kesehatan baru dari pemerintah memeriksa Bumil untuk mendeteksi sedini mungkin apakah bumil tertular HIV atau tidak. Itu untuk mencegah agar si bumil tidak sampai menularkan kepada bayinya dan dapat dilakukan pencegahan secara dini.
Data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menyebutkan bahwa dari Januari sampai dengan September 2015 lalu sudah ada 30.526 bumil yang melakukan pemeriksaan HIV. Yang miris, dari angka tersebut, 170 bumil di antaranya atau sekitar 0,56 persen dipastikan mengidap HIV positif. Sedangkan untuk jumlah ibu hamil yang masuk program pencegahan penularan HIV ke anak secara kumulatif dari Januari sampai dengan September 2015 mencapai 920 orang. Yang sudah diberi anti retro viral (ARV) therapy untuk pencegahan sebanyak 711 orang.
“Kami harapkan melalui program ini mampu menekan angka penularan dan jumlah penderita HIV/AIDS, khususnya bayi dan anak-anak. Oleh karenanya kami butuh sikap proaktif dari masyarakat,” jelasnya.
Harsono menambahkan  dari ibu yang mengidap HIV tersebut, diketahui telah lahir 78 bayi yang juga positif HIV. Dari jumlah itu, 20 bayi di antaranya meninggal.  Sedangkan untuk kasus HIV/AIDS pada anak usia kurang dari 14 tahun sebanyak 502 anak dengan proporsi terbanyak pada kelompok usia 0-4 tahun sebanyak 361 anak.
Harsono mengatakan berbagai upaya telah dilakukan Dinkes Jatim untuk menekan angka penularan dan penderita HIV/AIDS di Jatim. Seperti melakukan upaya pencegahan melalui kampanye Aku Bangga Aku Tahu (ABAT) kepada masyarakat.  Juga, kegiatan harm reduction pada pengguna Napza suntik dan program penyediaan kondom untuk mencegah penularan melalui hubungan seks dengan pasangan HIV positif. [dna]

Tags: