Bayi kembar siam dempet perut (Omphalopagus) Salma-Sofia mulai membaik dan lebih tenang, Senin (15/1) kemarin. [gegeh bagus setiadi/bhirawa]
Surabaya, Bhirawa
Memasuki hari ke tujuh, bayi kembar siam dempet perut (Omphalopagus) semakin membaik. Meski demikian, bayi yang diberi nama Salma-Sofia masih dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD dr Soetomo Surabaya, Senin (15/1) kemarin. Bahkan, ibu kandungnya bakal diberikan tips dan cara merawat bayi kembar siam.
Alat Infant Warmer (penghangat khusus) masih menjadi tempat tidur ke dua bayi tersebut. Di bagian hidungnya juga masih terpasang nasal CPAP (Continuous Positive Airway Pressure). Namun, bayi sudah bisa tenang dan stabil lantaran sudah bisa meminum ASI setiap dua jam sekali.
“Ibunya sudah mengirim ASI untuk bayinya. Minumnya juga sudah bertambah setiap setiap 2 jam bisa minum 20 cc masing-masing bayi,” kata Ketua Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD dr Soetomo dr Agus Harianto saat ditemui di ruang NICU, Senin (15/1) kemarin.
Meski kondisi semakin membaik, kata dr Agus, berat badan bayi mengalami penurunan menjadi 4.130 gram yang sebelumnya berat keduanya mencapai 4.395 gram. Hal tersebut dirasa masih normal lantaran bayi yang baru lahir selalu mengalami penurunan berat badan sampai 10 persen. “Kalau turunnya berat badan itu masih normal yang terpenting minumnya kuat dan omphalokelnya mulai mengecil,” jelasnya.
Meski begitu, dr Agus terus berusaha untuk mengembalikan berat badan Salma-Sofia. Dengan cara mengimbau orangtuanya untuk setiap hari mengirimkan ASI-nya. Hal ini dirasa sangat penting lantaran sang bayi sangat membutuhkan kasih sayang ibunya. “Berat bisa kembali naik setelah 14 hari setelah lahir,” ujarnya.
Di samping itu, pihak RSUD dr Soetomo juga melatih sang ibu bayi kembar dalam merawat bayinya. Hal ini, kata dr Agus, merawat bayi kembar siam sangatlah sulit. Diperlukan keterampilan dan kecanggihan. Selain itu juga dilatih cara merawat bayi kembar siam yang benar. Mulai dari memandikan bayi, memberi minum bahkan menggendong bayi.
“Dengan harapan, nanti kalau sudah lepas infus dan lepas oksigen, ibunya bisa merawat. Karena bayi ini kalau sudah stabil akan kami tempatkan di ruang perawatan IRNA Anak, ruang khusus bayi kembar siam,” imbuhnya. [geh]
