Ibunya Wartawan

Hj. Erna Purwitasari S.Sos

Hj. Erna Purwitasari, S.Sos

DALAM kondisi seperti apapun, tetap semangat bekerja, kerja dan kerja. Karena itu, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga sebagai pelayan masyarakat, tidak ada istilah menunda pekerjaan yang berkaitan dengan wartawan, dibutuhkan kesabaran, sikap tegas dan tetap bersahabat menghadapi sipemburu berita tersebut. Artinya, pekerjaan sekarang ya harus tetap diselesaikan pada hari itu juga.
“Sehingga haram atau tidak ada rumus menunda pekerjaan apalagi pekerjaan kantor dibawa pulang diselesaikan di rumah,”kata Kasi Pengelolaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Hj. Erna Purwitasari, S.Sos, kepada Bhirawa Minggu (1/10).
Karena itu, para wartawan yang biasa melakukan peliputan di lingkup Pemkot Madiun, Hj Erna Purwitasari itu selain ibu empat puterinya, dia juga disebut sebagai ibunya para wartawan Pokja Pemkot Madiun. Masalahnya, setiap ada permasalahan pemberitaan maupun soal advertorial atau periklanan di Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di Pemkot Madiun, penyelesaiannya dengan Bu Hj. Erna yang supel dan murah senyum kepada lawan bicaranya, meski baru mengenalnya.
“Ya harus begitu dong. Sesuai pekerjaan kami sebagai tupoksi menyampaikan informasi program berbagai pembangunan disegala bidang di Pemkot Madiun yang dibiayai oleh APBD II, Tingkat I dan dari pemerintah pusat yang di informasikan melalui media massa yang wartawannya beraneka ragam latar pendidikannya. Untuk itu diperlukan kesabaran, tegar dan tegas menghadapi para kuli plasdes tersebut,”ungkap Bunda Hj. Erna sebutan akrap para wartawan di Madiun kepadanya.
Saking tegasnya, mungkin Kasi Pengelolaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun, Hj. Erna Purwitasari, S.Sos, sejak di Humas dan Protokol Pemkot Madiun hingga sekarang menjadi Dinas Kominfo Kota Madiun ini, dirinya selalu terjun langsung mengadakan pengecekan akan kebenaran kontor koran apa saja yang wartawannya mengajukan proposal pengajuan kerja sama dengan Pemkot Madiun untuk advertorial atau periklanan lebih lanjut.
“Jadi meski wartawannya mengajukan profosal, kalau dicek kantornya tidak ada. Jangan berharap akan mendapatkan bagian advertorial atau iklan dari Kominfo Kota Madiun, yang sepenuhnya ditangani oleh Bunda Hj. Erna tersebut. Lho mini, bukan apa-apa, tetapi untuk kebenaran media massa yang mengajukan profosal itu, bonavid punya kantor apa tidak. Kalu tidak punya kantor meski wartawannya mengajukan profosal, ya tetap wasalam jelaas tidak akan diberikan jatah advertorial dari OPD melalui Kominfo,”tegas Hj. Erna meyakinkan.
Menurut Hj. Erna Purwitasari yang lahir 25 September 1969 puteri ke 2 dari tiga bersaudara pasangan Dody Padika dan Endang Wuryaningsih itu, menghimbau kepada Bapak Wali Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum, agar OPD di Kota Madiun itu diberikan kewenangan manangani penyebarluasan informasi berbagai bidang pembangunan dengan cara advertorial atau iklan sendiri. Karena selama ini, advertorial OPD-OPD melalui Kominfo.
“Masalahnya, di Kominfo Kota Madiun minim ASN, jadi kewalahan. Sehingga dalam periklanan kegiatan Pemkot Madiun, sang wartawan ngurusi bayar pajak ke Bank sendiri dan itu sebenarnya tugasnya kami. Tetapi karena keterbatasan tenaga di Kominfo, akhirnya kami minta tolong pajak ke Bank yang bayar wartawan yang bersangkutan. Untuk itu, hendaknya di Kominfo Kota Madiun ditambahi tenaga ASN nya,”pinta Hj. Erna yang menikah tahun 1995 dengan Ir.Soeko Dwi Handiarto, MT, Kadin Perumahan dan Permukiman Kota Madiun itu, sekarang dikaruniai 4 orang puteri ini berharap.
Menurut Hj. Erna Purwitasari lulusan D3 Akutansi di Unair Surabaya dan S 1 STISIP Muhammadiyah Madiun itu, masalah pekerjaan yang dikomandani ini, tidak hanya melayani wartawan saja. Tetapi juga membuat laporan soal LPJ juga membuat rencana kegiatan Kominfo Kota Madiun, “Karena itu, kami harus pinter-pinternya membagi waktu. Misalnya, hari Senin kami bersama staf khusus mengerjakan pembuatan LPJ dan sebagainya. Sedang untuk hari Selasa hingga Jumat baru melayani wartawan,”katanya.
“Ya kalau tidak begitu, pekerjaan kantor kalang kabut, kalau setiap hari berhadapan dengan wartawan yang umumnya masih muda-muda ini banyak emosionalnya ketimbang perasaannya. Untuk itu kami bersama staf harus sabar, tegas dan tetap bersahabat mengahadapi si pemburu berita tersebut,” pungkas Hj. Erna dengan senyum manisnya itu bergurau. [dar]

Rate this article!
Ibunya Wartawan,5 / 5 ( 3votes )
Tags: