Ide Inovatif Tapi Tak Melenceng dari Visi

3-ika-unesa-pengurus-ika-unesa-saat-mengikuti-musyawarah-kerja-musker-di-prigen-pasuruan-ist(Musker IKA Unesa)
Surabaya, Bhirawa
Usai pengurusan IKA Unesa (Ikatan Keluarga Alumni) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) periode 2016-2021 terbentuk dan dilantik pada 21 Oktober lalu, organisasi itu langsung melakukan Musyawarah Kerja (musker) kali pertama di Pusdiklat Bank Jatim, Prigen Pasuruan, 11-12 November 2016.
Menurut Ketua Umum IKA Unesa, R Soeroso, Musker bertujuan menentukan program dan langkah IKA Unesa ke depan, namun ia berpesan agar program tersebut tidak menyimpang dari visi misi IKA Unesa yaitu menjadi organisasi yang terpercaya dalam pengembangan pendidikan dan kewirausahaan untuk kemajuan alumni, almamater, bangsa dan negara.
“Musker harus mampu memperkuat dan mempertemukan ide-ide inovatif para pengurus tanpa melupakan visi dan misi IKA Unesa sehingga program-program kerja yang disusun sudah seharusnya dapat memfasilitasi dua hal tersebut,” kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Bank Jatim itu, Rabu (16/11).
Ia berharap program-program yang dilaksanakan pengurus IKA Unesa kali ini dapat menstimuli para lulusan unesa untuk menjadi enterpreuner muda yang sukses dan berkontribusi dalam membuka lowongan- lowongan kerja baru. Artinya, lulusan Unesa bukan lagi menjadi pencari pekerja seperti yang biasa terjadi, tetapi bagaimana menciptakan dunia kerja baru.
“Selama ini banyak lulusan Unesa yang hanya berpikir untuk bekerja sebagai guru tanpa melihat peluang-peluang bisnis besar lainnya misalnya sebagai pengusaha,” katanya.
Rektor Unesa Prof Dr Warsono, MS menjelaskan berbagai hal yang ada di Unesa. Seperti penerapan sistem transparansi, termasuk masalah uang kuliah tunggal. “IKA Unesa sebagai organisasi yang mandiri, akan kami jadikan sebagai mitra, kontrol dan jejaring dalam membangun Unesa agar lebih baik lagi. Untuk itu diperlukan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi. Dengan demikian, hubungan antara Unesa dan IKA Unesa akan lebih efektif dan saling memetik manfaatnya ,” kata Warsono.
Warsono juga menyinggung dua peran penting IKA Unesa dalam kehidupan Unesa, yaitu sebagai jejaring dan mitra. Pada peran jejaring Warsono berharap IKA mampu menjadi jembatan strategis antara lulusan Unesa dengan dunia kerja maupun komunitas dan model pengabdian lain. Sedang sebagai mitra, IKA juga diharapkan menjadi penyeimbang serta fungsi kontrol terhadap lembaga induk yaitu Unesa itu sendiri.
Sementara itu Ketua Harian IKA Unesa, Zainal Arifin menjelaskan, program kerja tidak perlu mencapai langit tapi justru harus membumi. Pandangan ini didasari oleh keinginan bahwa semua program kerja harus membawa manfaat bagi alumni dan almamaternya. “Program yang setinggi langit akan sulit dicapai dan hanya ada di awang-awang,” katanya.
Sebagai organisasi mandiri, roda organisasi IKA Unesa juga bersifat kolektif kolegial sehingga kegiatannya bisa memberikan banyak hal yang berguna bagi IKA Unesa dan Unesa sebagai almamaternya.
“Saya tekankan di sini, bahwa IKA Unesa bukan organsisasi yang akan meminta-minta dari Unesa tetapi harus memberi sesuatu yang bermanfaat untuk unesa. Karena itu kita harus bahu-membahu antar-sesama anggota demi menguatkan ikatan keluarga unesa. Sedangkan program yang kami garap bukan sekadar prosa tari, yaitu program saja tanpa realisasi,” katanya. [wwn]

Tags: