Identifikasi Potensi Bancana, Bakorwil Jember Gagas Galakkan Gladi Posko

Kepala Bakorwil Jember R.Tjahjo Widodo saat Rakor Kebencanaan di aula Bakorwil Jember, Selasa (30/1/2018).

Jember, Bhirawa
Bakorwil Jember mengidentifikasi potensi bencana alam yang terjadi di wilayah kerjanya secara dini. Dengan indentifikasi secara dini, diharapkan dalam penangan sebelum, saat bencana dan paska bencana bisa cepat tertangani.
Rakor yang digelar oleh Bakorwil Jember, bersama BPBD, Basarnas dan Bina Marga dan UPT. Pengairan diwilayah Bakorwil Jember (Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situmbondo, Lumajang dan Kab/Kota Probolinggo) melokalisir beberapa potensi bencana disetiap daerah.
Di Jember misalnya, selain melaporkan beberapa bencana yang sudah terjadi maupun yang berpotensi akan terjadi, juga mengusulkan dan melaporkan adanya empat titik dinding penahan sungai (tanggul) aliran sungai milik Provinsi yang rawan jebol.
” Kondisinya sangat mengkhawatirkan. Jika tidak segera ditangani, ada 5 Desa dan ratusan hektar sawah yang ada di wilayah Kec.Tanggul dan Sembro akan terendam banjir. Ini sudah diusulkan ke Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Pemprov Jawa Timur,” ujar Sekretaris BPBD Jember Joko Soponyono kemarin.
Keempat titik tersebut, yakni dinding penahan sungai di Desa Tanggul Wetan, Desa Tanggul Kulon, Desa Tanggul Manggisan dan Desa Sidomulyo Semboro.
Lain halnya dengan BPBD Kab. Situbondo Taufiq Hidayat. Dalam pertemuan tersebut, Taufiq memaparkan kondisi banjir yang terjadi diwilayahnya. Hampir setiap tahun, kabupaten yang ada di wilayah pantura ini diterjang banjir.” Airnya kiriman dari kabupaten tatangga (Bondowoso dan Jember).
Oleh karena itu, kami akan mengundang kabupaten tetangga untuk membahas jangka panjangnya. Yakni menggalakkan reboisasi. Karena kami melihat, banyak areal hutan yang ada di atas yang gundul,” ujarnya.
Selain itu, tandas Taufiq, pihaknya juga akan mengajak dinas terkait untuk melihat kondisi saluran air yang rusak akibat terjangan banjir.” Banyak saluran yang sudah diperbaiki namun rusak kembali akibat banjir,” tandasnya pula.
Kepala Bakorwil Jember Tjahjo Widodo mengatakan, rakor ini diharapkan mengindentifikasi potensi bencana dimasing daerah.” Kami membentuk posko bencana. Karena di Bakorwil Jember saat ini, rawan terjadi tanah longsor, banjir, puting beliung maupun bahaya gunung merapi. Dengan adanya posko bencana ini, diharapkan bisa meminimalisir jatuh korban jiwa,” kata Tjahjo kemarin.
Yang kedua, dengan adanya rakor ini diharapkan semua potensi bencana alam yang ada diwilayah Bakorwil Jember teridentifikasi secara dini. “Seperti laporan dari BPBD Jember ini. Kami sudah melaporkan ke Dinas PU SDA Pemprov untuk segera mengambil langkah-langkah untuk segera diperbaiki,” ujatnya pula.
Selain itu, pihaknya berharap dimasing-masing daerah menggelar gladi posko sesuai dengan potensi bencana alam masing-masing. Termasuk gladi bencana yang melibatkan beberapa kabupaten” Gladi posko ini melibatkan BPBD, aparat bersama masyarakat untuk melatih diri. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana, masyarakat sudah paham apa yang akan dilakukan. Ini yang akan dirumuskan dalam rakor ini,” tandas Tjahjo singkat.(efi)

Tags: