IDI Cabang Lamongan Tolak Kebijakan Menkes

Ikatan Dokter Indonesia (IDI)  menggelar aksi damai serentak menolak kebijakan Menkes terkait Undang Undang No 20 Tahun 2013 yaitu Program DLP (Dokter Layanan Primer).(Alimun Hakim/Bhirawa).

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar aksi damai serentak menolak kebijakan Menkes terkait Undang Undang No 20 Tahun 2013 yaitu Program DLP (Dokter Layanan Primer).(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan,Bhirawa
Bertepatan di Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menginstruksikan di seluruh privinsi untuk menggelar aksi damai.Seperti halnya IDI Cabang  Lamongan yang melakukan aksinya di depan pendopo Lamongan,Senin (24/10).
Aksi IDI ssrentak di seluruh provinsi itu dalam upaya menolak Kebijakan Menteri Kesehatan terkait Undang Undang No 20 Tahun 2013 yaitu Program DLP (Dokter Layanan Primer)
Dr.Moh.Syaifuddin salah satu perwakilan IDI bidang ilmiah mengatakan,Bertepatan dengan hari ulang yabg ke – 66  tahun , IDI hari ini menggelar aksi damai.Hampir seluruh IDI saei berbagai provinsi mengadakan aksi.Karena kebijkana pemerintahyabg sidah di sahjan oleh lembaga legislatif kita terkait DLP(Dokter Layanan Primer)”Ujarnya kepada wartawan
Dia juga menjekaskan,DLP yang merupakan Dr. Umum yang disekolahkan di lembaga pendidikan oleh pemerintah selama tiga tahun ini,di akui seperti DR.Spesialis pada saat Dr.DLP ini lulus.
Nah,disini terjadilah bentrok ,bentrok kebijakan tentang kedudukan anatara Dr.Umum dan DLP.dii indonesia ada 300.000 Dr.Umum kalaau DLP ini jadi praktek maka Dr.Umum ini terancam di tiadakan.Karena yang di akui oleh pemerintah melalui Menkes untuk pelayanan primer di puskesmas adalah DLP.
Hal inil juga menjadi kontra produktif bagi cita – cita dari pemerintah kita, yang tadinya ingin meningkatkan layanan kesehatan menjadi bertabrakan karena Dr.Umum sudah tidak punya peran lagi.
kedua,DLP ini setara dengan Dr. spesialis.hampir ada 155 penyakit yang akan ditangani dan notabwnya penangan penyakit itu merupakan bagian dari Dr.Spesialis itu sendiri.Contoh penyakit dalam dan jantung ,ini yang menangani nanti adalah cukup di DLP.
“Cita – cita ini sebetulnya bagus,kami sebetulnya menerima ide dari pemerintah yang ingin meningkatkan layanan primer dengan tujuan efisiensi supaya yang berobat ke rumah sakit yang biasanya ke spesialis nantinya bisa ditangani langsung oleh DLP saja”Jelasnya.
Para dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Lamongan berharap da agar ada keputusan untuk hilangkan DLP dengan tetap meningkatkan kompetensi Dr.Umum yang ada,Supaya bisa menangani penyakit-penyakit yang dimaksud pada kebijakan layanan primer.”Dengan begitu nasib Dr. umum bisa baik dan jalan dengan peningkatan kompetensi”Harapnya.
Dua hal itulah yang menjadi keinginan dari dua kebijakan  yang kontra profuktif.”Jika pemerintah tak peduli  kita tidak apa apa tetep jalan karena ini sifatnya moralitas.tetapi yang kita harapkan peran dari adij adik kita atau anak anak kita yang menjadi Dr.Umum nantinya bakal rancuh”Imbuhnya.
IDI  yakin jika aspirrasinya  akan di tanggapi oleh pemerintah yang menurutnya dalam usulanya tinggal bagaimana cara mengawinkan antara dua hal yang sepertinya kontra produktif.Seperti di ketahu Dokter umum di Lamongan tercatat 200 lebih sementara Dr.Spesialis kurang lebih 60 – an.
Sebagian massa kemudian masuk ke pendopo lokatantra Lamongan untuk melakukan auidiensi dengan Bupati Lamongan. [mb9]

Tags: