Ikatan Istri Dokter Indonesia Promosikan Batik dan UMKM Kota Probolinggo

IIDI promosikan batik dan UMKM Kota Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Puluhan ibu-ibu tampil anggun dan luwes berlenggak-lenggok bak peragawati di atas karpet merah. Ya, mereka adalah peserta lomba Fashion Muslimah Batik Probolinggo yang dilaksanakan dalam rangka Hari Ulang Tahun IIDI (Ikatan Istri Dokter Indonesia) ke 68. Turut hadir menyaksikan lomba yakni Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin di Gedung Puri Manggala Bhakti.

Ketua panitia acara dr Maria Diah Zakiyah, Senin (23/1) mengatakan, antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah peserta yang mengikuti fashion show sebanyak 35 orang.

“Alhamdulillah kami tidak menyangka acara ini bisa berjalan dengan antusiasme yang sangat luar biasa, para peserta awalnya cuma 25 orang hari ini bisa tercapai 35 orang, ternyata ibu-ibu di Probolinggo sangat kreatif sekali ya,” katanya.

Ditambahkan oleh Ketua IIDI Probolinggo Rita Fitriani yang berharap kedepan eksistensi IIDI bisa bermanfaat untuk masyarakat Probolinggo.

“Mudah-mudahan kedepannya IIDI sukses dan eksis lagi di pemerintahan kota maupun kabupaten,” harapnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK yang sekaligus sebagai Ketua Dekranasda Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan IIDI dalam memperkenalkan batik khas dan UMKM Kota Probolinggo melalui lomba fashion muslimah batik ini.

“Sebagai ketua Dekranasda, saya juga merasa terbantu sekali karena dengan adanya event seperti ini bisa membantu saya dalam mempromosikan batik Kota Probolinggo dan juga UMKM Kota Probolinggo tentunya,” terang Aminah.

Ya, UMKM Kota Probolinggo juga ambil bagian dalam mempromosikan produk-produk unggulannya pada kesempatan tersebut. Dikemas menarik, busana batik motif mangga, anggur bromo serta produk makanan minuman UMKM diperagakan oleh model profesional dari H2R Model Management.

Di akhir acara diumumkan nama pemenang lomba Fashion Muslimah Batik Probolinggo. Yakni, Juara 1 diraih oleh Ghaitzur Rizkiyah, Juara 2 Luluk Rosyidah, Juara 3 Andi Ermiati. Berlanjut, Harapan 1 diraih oleh Shinta Ayu Kurnia, Harapan 2 Prita Aliyah, Harapan 3 Bunga Khotilah. Serta Juara Favorit diraih oleh Rani Yusticia.

Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin di Gedung Puri Manggala Bhakti. Pemkot Probolinggo terus berupaya untuk mengenalkan dan mempertahankan keberadaan batik khas Kota Probolinggo. Salah satu caranya dengan menggelar lomba fashion show batik, dengan peserta para pejabat di lingkungan Pemkot Probolinggo.

“Juga untuk memberdayakan para pelaku UMKM,” kata istri Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin itu.

Sementara, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, Pemkot Probolinggo berkomitmen untuk mengangkat potensi lokal di Kota Probolinggo, khususnya batik.

“Kita tunjukkan keanekaragaman batik khas Kota Probolinggo yang diperagakan oleh para kepala OPD. Dengan adanyanya acara ini, kita juga ingin mengangkat pelaku UMKM khususnya pembatik, dan kita akan terus kenalkan batik milik kita yang tak kalah dengan batik dari daerah lain,” kata Habib Hadi.

Diketahui, Kota Probolinggo memiliki puluhan pengrajin batik. Para pengrajin ters tergabung dalam Komunitas Pengrajin Batik Kota Probolinggo atau Kipro. Setiap karya pembatik memiliki ciri khas masing-masing.
Selain itu, Kota Probolinggo juga memiliki koleksi batik kuno Probolinggo.

Ada 151 motif batik kuno Probolinggo, dan sempat dipamerkan di Belanda. Tapi dari jumlah itu ditemukan 25 motif ganda, sehingga saat ini jumlah motifnya menjadi 126 motif.
Ratusan motif itu tersimpan di National Museum World Culture (NMWC) Belanda, dan telah direplikasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Probolinggo.

Selanjutnya 126 motif tersebut telah direplikasi ulang sejak tahun 2015 secara bertahap, dengan melibatkan ahli batik asal Yogyakarta Yuke Setyoko Lenan. Proses replikasi itu selesai dikerjakan setahun kemudian, tandas wali kota Hadi.
Dengan kekayaan motif batik itu, Pemkot Probolinggo terus berupaya melestarikan dan mempertahankan keberadaan batik khas Kota Probolinggo. Salah satu caranya dengan menggelar fashion show batik, tambahnya.(Wap.hel)

Tags: