Ikhlas, Ringankan Langkah untuk Beribadah

Sriyatni Idris

Oleh:
Sriyatni Idris
Sekretaris Yayasan Mu’innah RA Miftahul Hidayah Sumurjalak Plumpang Tuban

Ikhlas secara Harfiah artinya tulus dan bersih. Menurut istilah, ikhlas berarti mengerjakan sesuatu kebaikan dengan semata-mata mengharap rida Allah SWT dan tidak mengharapkan imbalan apa pun dari manusia.
Dari Abu Hurairah, Iaberkata: “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian.”
Menurut para ulama, ikhlas dapat dimaknai memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya. Ada pula yang mengartikan Ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada mahluk.
Abu Hudzaifah Al Mar’asyi berkata: “Ikhlas ialah kesesuaian perbuatan seorang hamba antara lahir dan batin”. Ikhlas merupakan intisari dari iman seorang muslim. Segala sesuatu yang akan dilakukan niatkan ikhlas Insya Allah, akan terasa ringan melangkah. Dalam kehidupan manusia semua mempunyai qadha dan qadarnya masing-masing.
Allah Maha Kuasa. Dia telah menentukan segalanya dalam kehidupan manusia. Mulai dalam kandungan, lahir, anak-anak, remaja, dewasa, dan akhirnya menua lalu mati. Semua sudah ditulis oleh Allah di buku takdir.
Sebagai muslim wajib percaya bahwa Allah penentu segalanya dalam kehidupan manusia. Rejeki, jodoh, lahir, sukses, gagal hingga hal-hal kecil semua telah diatur oleh Allah. Kewajiban bagi manusia hanyalah berusaha dengan ikhlas dan memanjatkan doa agar segala yang terjadi dalam kehidupan adalah yang terbaik yang telah dipilih Allah untuk dijalani.
Kadang manusia sering berpikir, bahwa dirinya yang paling menderita ketika suatu musibah menimpa, tanpa tahu rahasia yang ada di balik semua peristiwa. Cobalah melihat sekeliling masih banyak orang yang jauh menderita daripada yang dialaminya.
Pada bulan Ramadan ini dapat dilihat tayangan televisi, para Hafidz yang memiliki kekurangan pada tubuhnya namun, mereka bisa dan tanpa mengeluh. Satu kata kunci yang mereka bawa ikhlas dan berdamai dengan keadaan.
Rasulullah bersabda: “Buktikan imanmu kepada takdir, dengan tidak sombong dan selalu rendah hati saat mendapat kebaikan, serta selalu sabar saat mendapat musibah. Ingat, semua itu telah ditentukan Allah”.
Bulan Ramadan, bulan penuh hikmah dan berkah. Mari di bulan baik ini, diniatkan mengerjakan sesuatu dengan ikhlas tanpa mengharapkan balasan apa pun kecuali Rida dari Allah pemilik kehidupan manusia.**

Tags: