IKIP Budi Utomo Hanya Terima 835 Mahasiswa

23-mut-ikip(Sesuaikan Rasio)
Kota Malang, Bhirawa
IKIP Budi Utomo (IBU) Malang tahun ini hanya menerima 835 mahasiswa baru. Dari jumlah tersebut delapan mahasiswa merupakan mahasiwa asing yang mengikuti program Dharmasiswa.
Rektor IBU Nur Cholis Sunuyeko, disela-sela program orientasi mahasiwa di Kampus C, Kamis (22/9) kemarin menjelaskan penerimaan mahasiwa itu disesuaikan dengan rasio dosen yang dimiliki.
“Penerimaan mahasiwa baru kita sesuaikan dengan rasio jumlah dosen yang dimiliki oleh IBU, makanya kita batasi hanya 835 saja,”tutur Nur Cholis Sunuyeko.
Menurut Nur Cholis, pembatasan jumlah mahasiwa ini dilakukan, untuk menjaga kualitas IBU. Meski sebanarnya peminat di IBU jumlahnya jauh lebih banyak. Ia menambahkan selain membatasi jumlah mahasiswa, mulai tahun ini, seluruh perkuliyahan selain jurusan pendidikan olahraga akan di pusatkan di Kampus C.
“Di Kampus A hanya untuk jurusan pendidikan olahraga, karena disana dekat dengan fasilitas olahraga, seperti stadion, kolam renang dan sejenisnya. Jadi kalau mau praktek akan lebih mudah,”tuturnya.
Sementara itu, pihaknya meminta kepada mahasiswa baru untuk menyesuaikan dengan linggkungan, masing-masing dia tinggal.
“Saya meminta kalian semua untuk membawa nama baik IBU, dimanapun kalian tinggal harus mengikuti aturan dari lingkungan, atau RT dan RW setempat,”tuturnya. Bahkan Nur Cholis saat memberikan pengarahan menyumpah mahasiswa, untuk menjaga nama baik almamater IBU. Selain itu mahasiswa diminta untuk menjaga ketentraman dan kenyamanan lingkungan selama menjadi mahasiwa. Yang tidak kalah pentingnya, mahasiswa harus mengedepankan azas kepatutan saat menjalani proses belajar mengajar. Ia meminta saat belajar selayaknya mengenakan baju yang sesuai dengan lazimnya masyarakat Indonesia.
“Tujuan kalian belajar, harus semangat belajar, jangan risau terhadap masalah apapun, karena semuanya sudah dijalankan sesuai dengan prosedur masing masing,”imbuhnya.
Dibagian lain delapan mahasiswa baru program Darmasiswa dari beberapa negara, antara lain, Portugal, Korea Selatan, Thailand, Jepang, Vietnam dan Madagaskar Sarah Reis mahasiswa dari Portugal, mengaku cukup senang bisa menimba ilmu di IBU kampus itu merupakan pilihan utamanya. Di IBU, Sarah belajar Bahasa Indonesia dan budaya selama satu tahun.
Ia menceritakan, sebelum berangkat ke Indonesia, pihaknya hanya mendapat informasi dari rekannya agar tidak memilih Jakarta dan Bali untuk menimba ilmu. Namun, setelah browsing di internet Sarah menemukan IBU yang memang konsentrasi di bidang pendidikan.
“Sebenarnya basic saya adalah guru, dan kampus ini cocok untuk saya,” kata dia.
Mahasiswa yang menguasai enam bahasa itu menambahkan, tertarik menjadi guru dan mengajar bahasa Inggris dan Portugal di Indonesia, serta konsen membantu para penderita kanker yang ada, sebagai bentuk kepeduliannya. [mut]

Tags: