IKIP Budi Utomo Malang Bagikan Sembako pada Mahasiswa Terdampak Covid-19

Rektor IKIP Budi Utomo Malang Nurcholis Sunuyeko (kanan) memberikan Sembako secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa luar daerah, di kantin mahasiswa Kampus C Jl Citandui, Kec Blimbing, Kota Malang. [cahyono]

Malang, Bhirawa
Ratusan mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang asal luar daerah, yang kini tak pulang di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid 19), telah mendapatkan bantuan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dari kampus mereka.
Menurut Rektor IKIP Budi Utomo Malang, DR H Nurcholis Sunuyeko MSi, Minggu (26/4), para mahasiswa ini tidak pulang, karena ada larangan dari pemerintah agar untuk sementara tidak kembali ke kampung halaman, dan tetap di tempat kost, hal itu untuk mencegah penyebaran Covid 19. Bantuan Sembako yang diberikan kepada para mahasiswa ini merupakan bentuk kepedulian IKIP Budi Utomo terhadap mahasiswa asal luar daerah yang kini tidak pulang ke tempat asalnya, di masa pandemi Covid 19.
Doktor Nurcholis menjelaska, akibat larangan untuk tidak pulang ke kampung halaman di masa pandemi Covid 19 ini, tentunya mereka sangat membutuhkan bahan pokok dalam memenuhi kebutuhan mereka selama mereka berada di tempat kost. Sedangkan bantuan Sembako yang diberikan kepada para mahasiswa IKIP Budi Utomo, diutamakan mereka yang indekost di sekitar kampus. Pembagian Sembako kepada mahasiswa ini untuk meringankan mereka untuk tetap bisa memperoleh bahan makanan.
“Tapi tidak semua mahasiswa yang diberikan bantuan Sembako, karena mahasiswa yang menerima bantuan sesuai dengan data dan benar-benar tepat sasaran. Sebab, dalam kondisi seperti sekarang ini, dimungkinkan kiriman uang setiap bulan yang mereka terima dari orang tuanya terlambat,” ucap Nurcholis.
Dijelaskan Doktor Nurcholis, pembagian sembako untuk mahasiswa yang menempuh pendidikan di IKIP Budi Utomo yang terdampak Covid-19, tahap awal ini kita bagikan sebanyak 150 paket. Satu paket Sembako itu berisi beras seberat 10 kilogram, 10 bungkus mie instan, telor 1 kilogram, dan 1 liter minyak goreng. Sehingga pembagian sembako untuk tahap berikutnya masih dilakukan assesment. Karena mereka menempati kost menyebar di seluruh Kota Malang, sehingga pembagian tahap awal memang kita prioritaskan mahasiswa yang menempati kost di sekitar kampus.
Dalam waktu dekat ini pihak Kampus IkKIP Budi Utomo berencana untuk memasang Wireless Fidelity (Wifi) ditempat kost mahasiswa IKIP Budi Utomo di sekitar kampus secara gratis. Hal itu dilakukan supaya para mahasiswa dapat melakukan perkuliahan secara online dengan lancar tanpa hambatan. Karena selama mahasiswa dirumahkan, namun mereka tetap belajar atau masih melakukan perkulihan secara online.
“Meski dengan adanya Physical Distancing untuk pencegahan penyebaran Virus Corona, yang diterapkan oleh pemerintah daerah, namun mahasiswa kami tetap terjamin dan produktif dalam perkuliahannya,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa IKIP Budi Utomo asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Elisabeth Maria mengatakan, dirinya sangat berterima kasih kepada kampusya, sebab mempunyai masih kepedulian dengan mahasiswanya, yakni memberikan Sembako ketika harus tetap berada di tempat kost, dan tidak pulang kampung di masa pandemi Covid 19.
“Memang disaat masa pandemi Covid 19 seperti sekarang ini, masa sulit bagi orang tua kami. Sehingga beberapa bulan terakhir ini, kiriman uang yang dikirim dari orang tua terlambat,” paparnya. [cyn.mut]

Tags: