IKM Kalipuro Terima Alat IBM Produk Kopi Bubuk Herbal

IKM Desa Bulusari dan Telemung, Kec Kalipuro Banyuwangi usai praktek pembuatan kopi herbal bersama Tim dari Polije, Minggu (6/8)

Kab.Jember, Bhirawa
Dua Industri Kecil Menengah (IKM) kopi binaan Disperindag Kab Banyuwangi terima peralatan Iptek Bagi Masyrakat (IBM) Kemenristek Dikti untuk produksi kopi herbal dalam program pengabdian masyarakat. Peralatan Kemensristek Dikti diserahkan melalui Politeknik Negeri Jember (Polije) kepada IKM Desa Bulusari dan Telemung Kec Kalipuro Banyuwangi, Minggu (6/8) sore.
Peralatan bertehnologi tinggi ini terdiri dari mesin FCT (Federal Capital Teritorry) tipeĀ  Z 200, kompor kecepatan tinggi, meja, wajan besar dan tiga baki yang semuanya terbuat dari stainles stell (anti karat) diserahkan kepada Siyani warga Bulusari dan Imam Muklis waga Desa Telemung.
“Kami ingin mengoptimalkan potensi Desa Bulusari dan Telemung yang mayoritas masyarakatnya petani Kopi Robusta melalui program pengabdian masyarakat. Mereka awalnya mengusulkan untuk mengembangkan usahanya melalui produksi kopi herbal, kemudian diajukan ke Kemenristek Dikti dan disetujui,” ujar Dr Ir Budi Hariono MSi Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Polije.
Menurut Budi, kini potensi wisata di Banyuwangi sangat booming. Bahkan dimedos ada festival 1.000 cangkir kopi. Moment ini dapat dimanfaatkan untuk sarana promosi bubuk kopi herbal masyarakat Kalipuro. ”Produk kopi herbal ini, diharapkan dapat mewarnai salah satu produk unggulan Banyuwangi. Bahkan dijadikan destinasi baru wisata kampung kopi herbal misalnya. Wisatawan bisa melihat secara langsung proses pembuatannya hingga menikmati kopi herbal,” ujar Budi kemarin.
Siyani, penerima bantuan dari Desa Bulusari bersyukur dan berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Karena peralatan ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha melalui bubuk kopi herbal. ”Selama ini, kami belum memiliki ilmu meracik kopi herbal dengan baik. Namun dengan pelatihan dan dukungan peralatan ini, kami akan mengembangkan produk kopi herbal yang selama ini banyak diminati,” ujar Siyani saat praktek pembuatan kopi bubuk herbal yang didampingi Kepala UPT Makanan dan Minuman Polije, M Fathoni SP MP kemarin.
Hal senada juga disampaikan Imam Muklis salah satu penerima bantuan dari Desa Telemung. Menurutnya, perlatan ini sangat membantu IKM didesanya. Selama ini, masyarakat hanya menjual kopi dalam bentuk biji dan bubuk. Dengan peralatan yang diterimnya akan semakin membantu IKM untuk berinovasi. ”Kami rencananya akan membuat kopi bubuk herbal pegagan, kopi herbal jinten hitan dan jahe serta banyak lagi. Namun kami berharap agar Polije terus melakukan pendampingan hingga betul-betul IKM ini mandiri,” harapnya pula.
Sementara, Ony Syaputra Petugas Pendamping Lapang Disperindag Kab Banyuwangi berharap ada sinergitas antara lembagannya dengan Perguruan Tinggi Polije, dalam bentuk pelatihan dan didukung dengan perlatan. Sehingga selain dapat meningkatkan SDM dan dapat meningkatkan usahanya. ”Di Banyuwangi sendiri ada 20 IKM kopi yang sudah berjalan. Dengan adanya pelatihan dan bantuan peralatan ini, sangat menunjang pertumbuhan IKM di Banyuwangi khususnya kopi,” katanya.
Ony mengaku kagum kopi herbal yang telah dihasilkan kedua IKM itu. Bahkan Ony berharap intensitas pembuatan kopi herbal ditingkatkan sehingga menjadi ciri khas daerah. ”Kami siap membantu memfasilitasi perizinan dan sebagainya. Termasuk hak paten jika kopi bubuk herbal ini terus berkembang,” ujarnya pula. [efi]

Tags: