Ikut Toast Bersama hingga Nikmati Aneka Masakan Jepang

Wagub Drs H Saifullah Yusuf, Ketua East Java Jepan Club Nishi Akio, Gubernur  Dr H Soekarwo, dan Konjen Jepang Noboru Nomuro melakukan sulang bersama saat menghadiri resepsi ulang tahun ke-81 Kaisar Jepang Akihito di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (10/12) malam.

Wagub Drs H Saifullah Yusuf, Ketua East Java Jepan Club Nishi Akio, Gubernur Dr H Soekarwo, dan Konjen Jepang Noboru Nomuro melakukan sulang bersama saat menghadiri resepsi ulang tahun ke-81 Kaisar Jepang Akihito di Hotel JW Marriott Surabaya, Rabu (10/12) malam.

Kota Surabaya. Bhirawa
Gubernur Jatim dan Bude Karwo beserta Wagub dan Ny Hj Fatma Saifullah Yusuf kompak menghadiri resepsi ulang tahun ke-81 Kaisar Jepang Akihito di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (10/12) malam.
Suasana peringatan ulang tahun kaisar Jepang tahun ini agak berbeda dibanding tahun sebelumnya, karena dihadiri lengkap Gubernur Jatim dan Wakil Gubernur Jatim, masing-masing didampingi istri. Di samping itu, sebelum masuk ballroom tempat dilangsungkan acara tersebut, digelar produk-produk perusahaan Jepang yang pabriknya berada di Jatim, seperti yakult, alat musik Yamaha, alat kesehatan dan lain-lain.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengatakan, pertemuan ini merupakan cerminan salah satu butir dari Pancasila, yaitu saling menghormati dengan Kebhinekaan yang ada. Dan ini  luar biasa.
Menurut pengamatan Pakde Karwo, panggilan karibnya, selama ini Konjen sangat dekat dengan masyarakat Jatim, kerjasama dengan masyarakat Jatim makin hari makin bermanfaat. “Ketika saya berkunjung ke Jepang beberapa hari lalu, anak muda di Jepang mendapat pesan orangtuanya agar sering berkunjung ke Indonesia, karena dulu orang tuanya pernah di Indonesia dan menyukai durian Indonesia,” ujarnya sambil tersenyum.
Orangtua mereka berpesan, lanjutnya, agar hubungan yang saling menguntungkan antara Jepang – Indonesia khususnya dengan Jatim agar terus diperkuat, baik di bidang politik, ekonomi, dan keamanan. “Apalagi sebentar lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka hubungan selama ini seperti kakak-adik berubah menjadi kerjasama antara sesama saudara yang saling menguntungkan. Kalau Jepang ingin lebih efisien dalam pertarungan ekonomi di Asia Timur dan Asia Tenggara tempatnya hanya di Jatim,” kata Pakde.
Kepada masyarakat ASEAN dan masyarakat dunia, Pakde mengharapkan agar hubungan yang saling menguntungkan ini lebih diperkuat. “Semoga tahun depan keadaan ekonomi dan keamanan lebih baik dalam suasana persaudaraan yang lebih erat,” tambahnya.
Sebetulnya yang memerlukan sistem ekonomi baru, kata Pakde, bukan Indonesia tapi masyarakat-masyarakat industri yang memerlukan kawasan yang lebih efisien dengan infrastruktur yang bagus, dan tidak ada pilihan selain Jatim, karena sekitar Jabotabek sudah penuh,  loadingnya butuh lima hari, pasti yang diperlukan Telok Lamong baru.
“Saya tidak promosi, tapi mengajak berpikir rasional dalam kompetensi ekonomi, bahwa Jatim tempat yang paling layak untuk membuka industri atau relokasi karena infrastruktur yang diperlukan tersedia, mulai kemudahan perizinan, terminal modern Teluk Lamong dan ketersediaan lahan. Tetapi kalau relokasi saya tidak mengizinkan kalau limbahnya berat, saya akan pilih limbah yang ringan,’ imbuhnya.
Investasi dan perdagangan di Jatim strategis tidak saja melayani 38 juta penduduknya, tapi juga meliputi 120 juta penduduk yang ada di kawasan Indonesia bagian timur. Belum lagi dihubungkan dengan berlakunya pasar tunggal ASEAN 2015, investasi Amerika Serikat di Jatim merupakan cara jitu untuk mengimbangi penetrasi produk Tiongkok yang semakin hari makin kuat.
Sementara itu Konjen Jepang di Surabaya Drs Noboru Nomura dalam kesempatan itu mengatakan senang atas keramahan masyarakat Jatim  sehingga warga Jepang di Jatim yang berjumlah sekitar 700 orang merasa aman dan nyaman tinggal di provinsi ini.
Menurut Konjen yang alumni Universitas Indonesia ini, hubungan Jepang – Indonesia semakin erat dan meyakinkan. Untuk lebih meningkatkan hubungan baik, maka pemerintah Jepang membebaskan visa bagi masyarakat Indonesia yang berkunjung ke Jepang, hal ini sudah berlaku sejak 1 Desemebr lalu. Sebaliknya Indonesia juga diharapkan  menghapus visa bagi masyarakat Jepang yang berkunjung ke Indonesia.
Hadir dalam kesempatan itu Forpimda Provinsi Jatim, Konjen Amerika Serikat, Konjen Tiongkok, Konsul kehormatan negara-negara sahabat, dan masyarakat Jepang yang tinggal di Jatim. Mereka ikut menikmati aneka makanan dan minuman khas Jepang, mulai shake, sushi, shasimi, dan masih banyak lagi.
Selanjutnya seluruh hadirin dipimpin oleh Ketua Jepang Club Jatim Nishi bersulang bersama (toast), sebagai ucapan selamat ulang tahun ke-81 untuk kaisar Jepang Akihito yang jatuh  pada 23 Desember, peringatan 25 tahun naik tahta, dan 55 tahun ulang tahun pernikahan. [geh]

Tags: