Imbangi Investasi, Gelar Job Fair Kota Mojokerto

Animo pencari kerja sangat tinggi dalam job fair yang digelar Disnakertrans Kota Mojokerto tahun lalu. [kariyadi/bhirawa]

Animo pencari kerja sangat tinggi dalam job fair yang digelar Disnakertrans Kota Mojokerto tahun lalu. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Iklim investasi yang menggembirakan di Kota Mojokerto agaknya masih terkendala persoalan tenaga kerja. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) mencatat kebanyakan calon tenaga kerja lokal masih butuh polesan. Untuk mengimbangi lonjakaan investasi, Disnakertrans menggelar job fair untuk menjaring peluang kerja.
”Dengan menggelar job fair, akan banyak terbuka peluang kerja. Karena iklim investasi sudah cukup besar,” kata Kepala Disnakertrans Kota Mojokerto, Hariyanto, Minggu (29/5) kemarin.
Haryanto optimis, dengan menggelar job fair akan dipertemukan keinginan pekerja dengan perusahaan penyedia tenaga kerja. Apalagi dari segi UMK (Upah Minimum Kota), di Kota Mojokerto ini terbilang bersahabat dengan pengusaha. Karena, UMK masih terjangkau yakni Rp1.603.000 sehingga biaya produksi terbilang rendah.
Soal kondisi calon tenaga kerja asal Kota Mojokerto, disebutkan Hariyanto perlu polesan. Lantaran, tenaga kerja yang berdaya saing nantinya ini yang memiliki penguasaan keahlian secara spesifik. ”’Harapan kami tak hanya sekedar mengisi tenaga kasar. Tapi tenaga yang dilatih dulu, makanya dalam job fair nanti tersedia ribuan lowongan pekerjaan,” sebutnya.
Polesan para calon tenaga kerja ini penting. Tidak hanya mencakup aspek ketrampilan saja, melainkan juga sikap dan karakter. Karena kebanyakan yang sudah-sudah, tenaga kerja yang sudah dapat kerja ini baru kerja sebentar saja sudah mengajukan keluar. Nah, ini bisa diblacklist.
Lebih lanjut, Disnaker sendiri mengaku bakal mengupayakan program pemagangan bagi lulusan pendidikan kota. Itu untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja dengan magang ke perusahaan. Juga, dibuka kesempatan magang bagi kalangan difabel. ”Gaji nanti yang membayar kita,” lanjut dia.
Selain itu, pihaknya mengaku bakal menggelar bursa kerja yang merupakan inisiasi program Kemenaker. Sedianya, job fair bakal digelar 1 hingga 2  Juni ini dengan menyediakan sebanyak 2.500 lowongan kerja yang melibatkan 40 perusahaan. Di luar itu juga ada bursa kerja di tingkat SMK untuk menjaring lulusan SMK.
Untuk diketahui, kini angka pengangguran terbuka di Kota Mojokerto mencapai 4,29%. Dengan jumlah sebanyak 4.360 orang. Mereka didominasi lulusan tingkat SMA/sederajat. Sementara, angka pengangguran Jatim mencapai 4,7%.
Tren investasi di Kota Mojokerto terus berkembang kian tahun. Itu dibuktikan dengan data investasi yang meningkat ditandai besarnya asupan modal investasi yang dikucurkan di kota. Hanya saja, sepanjang 2014-2015 dari modal investasi yang masuk praktis hanya sedikit menyerap tenaga kerja lokal.
Sepanjang dua tahun terakhir ini, baru 1.403 tenaga kerja yang terserap. Padahal terdapat 451 bidang usaha yang bermunculan. Perbandingan itu terbilang amat kecil. Apalagi, dari jumlah itu sebagian besar didominasi tenaga kerja asal luar Kota Mojokerto.
”Belum ada regulasi yang mengatur tentang pengaturan tenaga kerja lokal,” ungkap Mochamad Ali Imron, Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Kota Mojokerto dihubungi terpisah. [kar]

Tags: