Imbau Tak Langgar Batas Aman Gunung Bromo

Tampak-para-pengujung-mendekati-Kawah-Gunung-Bromo-di-padang-Pasir

Tampak-para-pengujung-mendekati-Kawah-Gunung-Bromo-di-padang-Pasir

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Pada libur hari Raya Idulfitri tingginya animo wisatawan untuk berkunjung ke Bromo tak terbendung. Terlebih  seperti saat ini. Namun, hal itu sampai melanggar batas aman yang telah ditetapkan, pada level waspada. Ratusan wisatawan baik mancanegara maupun domestik naik ke puncak kawah Bromo, hingga Rabu (13/7).
Tanpa mempedulikan faktor keamanan dan keselamatan, ratusan wisatawan domestik naik ke bibir kawah Bromo. Padahal, kondisinya sedang menyemburkan abu vulkanik dan asap coklat pekat.
Pantauan Bhirawa di lokasi, memang ada beberapa wisatawan yang masih memperhitungkan faktor keselamatan. Dengan cara menikmati keindahan kepulan asap Bromo, melalui Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kabupaten Probolinggo.
“Sudah diberi tahu oleh pemandu tadi, kalau kondisinya sedang erupsi dan kurang aman. Makanya kami sekeluarga memilih untuk menikmati Bromo dari Cemoro Lawang sini,” kata salah seorang pengunjung asal Jakarta, Budiayanto, Rabu (13/7).
Dikatakannya, hal ini tidak mengurangi kenikmatan panorama gunung Bromo. Ditambah lagi, kepulan asapnya yang unik, menjadi daya tarik sendiri, untuk kemudian diabadikan menjadi foto atau rekaman kamera video. “Seru juga, bisa foto-foto dan buat timelapse pakai go pro,” ujarnya.
Tapi, banyak pula yang memilih untuk tetap naik ke tepi kawah Bromo. Dengan kondisi masih menyemburkan asap dan abu vulkanik. Madalena, Turis asal inggris, mengaku sangat penasaran dengan Gunung Bromo. “Ada sensasi tersendiri, saat naik ke puncak kawah, melihat letupan material vulkanik, serta bebatuan yang berlompatan seperti jagung popcorn sedang dimasak,” katanya dalam Bahasa Inggris.
Tindakan pengunjung yang nekat, sangat disayangkan oleh Kepala Pos Pantau Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), Ahmad Subhan. Sebab, dengan kondisi Gunung Bromo yang masih di level Waspada, tidak dapat diprediksi. “Segala hal bisa saja terjadi,” paparnya.
Pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan semua pihak. Terutama, yang berkaitan dengan Gunung Bromo. Mulai dari pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, masyarakat setempat, dan pihak keamanan. Komunikasi dilakukan secara menerus setiap hari. Sehingga kondisi Gunung Bromo terus terpantau. Baik fisik, maupun kondisi kegempaannya.
Aktivitas Gunung Bromo, masih fluktuatif, dapur magma masih menunjukkan adanya energi. Secara visual, bromo terus menyemburkan asap. Asap kelabu kecoklatan, sedang hingga tebal yang membawa material vulkanik dengan tekanan sedang sampai kuat terus menyembur dari kawah bromo, mengarah ke barat daya cenderung ke selatan, dengan ketinggian 300 sampai 800 meter dari bibir kawah.
Meski aktifitas bromo menunjukkan adanya kenaikan, namun kondisi tersebut tak mengganggu para wisatawan yang merayakan libur lebaran, terlihat masih banyak wisatawan yang berada di sekitar lautan pasir dengan radius 1 kilo meter.
Sedangkan gempa tremor menerus yang terekam Seismograph, pos pantau Gunung Bromo dikisaran 2 sampai 21 mili meter, dominan 3 mili meter. Lebih lanjut Achmad Subhan, kepala pos pantau Gunung Bromo, hingga saat ini energi dalam magma masih tinggi dan tersimpan, jadi sewaktu-waktu asap akan pekat kecoklatan.
“Status tetap waspada, jarak aman 1 kilometer, diluar 1 km wisatawan bisa menikmati bromo. Jatuhan abu radius 5 sampai 7 kilometer,” terang Subhan. “Kami mengimbau agar pengunjung untuk tidak naik ke kawah bromo dengan radius 1 kilo meter,” tambahnya. [wap]

Tags: