Implan Tulang Berbahan Baku Lokal Lebih Terjangkau

Grand launching implan tulang SS 316L yang diproduksi PT Zenith Allmart Precisindo Sidoarjo di Shangri La Hotel, Senin (23/10) kemarin. [gegeh bagus setiadi/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Pusat Teknologi Material BPPT telah berhasil mengembangkan implan tulang Stainless Steel 316 L dari bahan lokal. Implan tulang ini diklaim dapat dipasarkan dengan biaya 70 persen lebih rendah dibandingkan implan impor.
Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Maura Linda Sitanggang mengungkapkan hasil rekayasa material ini bisa memanfaatkan bahan baku lokal sebesar-besarnya. Yaitu menggunakan bahan baku lokal dan bahan baku hasil industri smelter dalam negeri feronikel Pomalaa produk dari PT Aneka Tambang. Stainless steel 316L yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan komposisi kimia bahan sesuai ASTM F138 (316L Implant Quality) dan kekuatan mekanis ASTM F138 (316L Implant Quality).
“Prosesnya dengan mencetak langsung dengan sistem peleburan, bukan cutting. Kami juga meningkatkan skala produksinya,” ujarnya dalam acara grand launching implan tulang SS 316L yang diproduksi PT Zenith Allmart Precisindo Sidoarjo di Shangri La Hotel, Senin (23/10) kemarin.
Sedangkan hasil uji medis tidak jauh berbeda dengan implan impor, dalam hal ini produk Synthes dari Switzerland yang banyak dijadikan acuan dalam dunia medis. Pengembangan ini sebagai salah satu implementasi Inpres No 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
“Pemenuhan kebutuhan nasional alat kesehatan (alkes) implan dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan meningkat seiring meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas,” katanya.
Kepala Deputi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Prof Eniya Listiani Dewi mengungkapkan produksi implan ini akan mengatasi kebutuhan implan yang kebutuhannya meningkat. Hal ini juga karena BPJS sudah mengkaver kebutuhan implan tulang.
“Pengembangan produksi implan tulang biometalik stainless steel 316L menggunakan teknologi investment casting dengan optimasi memakai gas diffuser. Teknologi ini mampu menghasilkan implan tulang dalam jumlah banyak dengan waktu cepat di mana 1 tangkai pengecoran dapat menghasilkan lebih dari 30 keping implan,” ujarnya.
Teknologi mass production seperti ini, lanjutnya, mampu menekan harga produk menjadi lebih rendah namun dengan kekuatan mekanik yang konsisten di atas standar minimum yang dipersyaratkan. Harga implan yang dihasilkan menurut perhitungan awal diperkirakan dapat mencapai 70 persen lebih murah dari produk impor.
“Ini perjalanan riset panjang, sudah 8 tahun berupaya memasukkan hasil penelitian ke industri. Ke depannya petugas medis harus memakai produk ini, sehingga kebutuhannya meningkat dan bisa masuk e-catalog,”pungkasnya. [geh]

Tags: