Incar Pasar Luar Negeri, Jatim Siapkan Seribu Unit Usaha Skala Ekpor

Jawa Timur mengembangkan upaya penguatan pasar ekspor dengan bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan . Sekretaris Direktorat Jenderal Perundangan dan Perdagangan Kemendag RI, Moga Simatupang saat menandatangani MoU kerja sama pengembangan FTA Center disaksikan Kadiperindag Drajat Irawan.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Disperindag Jatim menjalin kerja sama dengan Kementerian Perdagangan dalam program Free Trade Agreement (FTA) Center. Tujuan kerja sama tersebut untuk menambah kemampuan usaha masyarakat untuk ekspor. Karena itu, telah disiapkan seribu lebih unit usaha, terbanyak dari sektor UKM.
“Saat ini Jawa Timur telah mempunyai 1020 unit usaha terutama UKM yang sudah siap melakukan ekspor. Kita akan terus mendorong kemampuan unit usaha masyarakat terutama UKM dalam melakukan ekspor dengan kerja sama FTA center ini,” terang Kadisperindag Jatim, Dr.Ir Drajat Irawan , SE.MT, Rabu (23/1).
Menurut Drajat, Jawa Timur telah surplus dalam perdagangan antar pulau nasional, hingga dalam tahap berikutnya adalah pengembangan pasar ekspor. Saat ini neraca ekspor Jawa Timur memang masih defisit sampai US$ 1,6, sementara perdagangan antar pulau telah surplus Rp1,61 triliun.
“Jadi memang tahap berikutnya kita mengembangkan pasar ekspor. Secara produk kita sudah siap, namun bagaimana kondisi pasar ekspor dan aturan ekspor ke luar negeri kita masih kurang. Hingga kerja sama dengan kemendag dengan pembukaan FTA center bakal sangat menguntungkan kita,” kata Drajat saat usai acara Desiminasi Penyebarluasan Informasi dan peluang Pasar Ekspor yang sekaligus pengenalan FTA Center di Surabaya, kemarin.
Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Perundangan dan Perdagangan Kemendag RI, Moga Simatupang menyampaikan Kemendag melalui Direktorat Jendral Perundingan Perdagangan Internasional (Ditjen PPI) terus berusaha mengembangkan program Free Trade Agreement (FTA) di seluruh Indonesia. FTA merupakan program Kemendag untuk menyebarluaskan informasi tentang perdagangan bebas.
Saat ini, lanjutnya, telah dibuka lima FTA center di seluruh Indonesia dan salah satunya di Surabaya untuk memperluas jangkauan penyebarluasan informasi FTA kepada masyarakat khususnya para pelaku IKM.
Menurut Moga, FTA center di Surabaya adalah untuk memberikan pelayanan konsultasi, edukasi dan advokasi memahami serta memanfaatkan hasil perundingan perdagangan intenasional (FTA, EPA, CEPA, PTA) bagi dunia usaha. Bukan saja menyebarluaskan informasi tentang MEA, namun juga informasi tentang Free Trade Agreement tapi juga dengan negara mitra lainnya.
Dalam melaksanakan kegiatan FTA center ini, Ditjen PPI bekerjasama dengan pihak pemerintah daerah khususnya Disperindag provinsi dan Universitas. Harapannya adalah daerah dapat ikut berperan dan terlibat dalam mendukung peningkatan ekspor daerah serta akademisi universitas dapat terlibat untuk menyampaikan informasi tentang hasil-hasil perundingan perdagangan internasional. [gat]

Tags: