Incumbent Kab.Kediri Disambati Permodalan-Pemasaran UMKM

Haryanti-saat-mengunjungi-pengrajin-wayang-kulit-Kecamatan-Tarokan.

Haryanti-saat-mengunjungi-pengrajin-wayang-kulit-Kecamatan-Tarokan.

Kab Kediri, Bhirawa
Dalam masa kampaye, berbagai cara ditempuh pasangan calon untuk merebut hati masyarakat, diantaranya melakukan penyerapan aspirasi, dan inilah keluhan yang diungkapkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM dan Petani di Kabupaten Kediri kepada pasangan calon
Salah satu Pelaku UMKM, mengatakan jika kendala dalam dunia usaha mikro adalah kendala permodalan dan pemasaran, sehingga dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean pelaku UMKM mampu bertahan
” itulah yang kita butuhkan, permodalan dan pemasaran yang bagus” kata salah satu pelaku UMKM kepada Pasangan Cabup HarMas.
Keluhan berbeda lagi juga dilontarkan oleh salah satu petani Desa Jati Tarokan, Musotip, dia mengeluhkan kondisi petani yang saat ini ditekan untuk membeli pupuk ” Saya sudah menjadi petani puluhan tahun. Dan kendala yang dialami petani disini di antaranya masalah pupuk. Di sini petani ditekan untuk membeli pupuk, “ ucap Musotip.
Dia juga mengeluhkan normalisasi sungai setempat. Pasalnya sungai di desa tersebut kalau terjadi hujan mengalami kebanjiran. Dan saat musim kemarau warga juga kesulitan air.”Tolong Bu Haryanti permasalahan tersebut bisa diatasi,” pinta seorang petani pada Haryanti
Menghadapi keluhan Pelaku UMKM dan Petani, inilah jawaban dari Haryanti para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perlu support pemerintah. Jika tidak didukung permodalan dan pemasaran, Incumbent (petahana) Kab.Kediri yang diusung PDI Perjuangan itu memprediksi kalangan pengrajin bisa collaps, terutama saat menghadapi pasar global.
“Usaha Mikro Kecil dan Menengah perlu di-support, baik dalam hal pemasaran maupun permodalan. Apalagi saat ini sudah makin dekat eranya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). UMKM harus benar-benar kreatif,” kata Haryanti, kemarin.
Sementara Kepada para Petani, Haryanti menanggapi dan mencoba untuk memberikan solusi. Pihaknya juga bertekad akan menyelidiki apa motif untuk mewajibkan petani membeli pupuk tersebut.
Padahal kondisi ekonomi petani bermacam-macam, ada yang memang mempu membeli paketan pupuk organic dan non organic, dan ada juga yang hanya mampu membeli satu jenis saja. ”Nanti kalau saya terpilih mari kita bekerja sama untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” ucap Haryanti. [van]

Tags: