Indonesia Ajak Tingkatkan Perdagangan Intra-ASEAN

13-jokowiMyanmar, Bhirawa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara Asia Tenggara untuk meningkatkan perdagangan intra-ASEAN dan produk domestik bruto kawasan sebesar dua kali lipat pada 2030.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sidang pleno Pertemuan Puncak ke-25 Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Nay Pyi Taw, Myanmar, Rabu, saat membahas mengenai tantangan guna mewujudkan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
“(Kita harus) meningkatkan perdagangan intra-ASEAN yang masih cukup rendah, yakni 24,2 persen. Dalam lima tahun kedepan, saya berharap nilai perdagangan intra-ASEAN setidaknya bisa mencapai 35-40 persen,” katanya.
Ia juga mengajak negara-negara sahabat itu untuk meningkatkan PDB ASEAN sebesar dua kali lipat dari 2,2 triliun dolar menjadi 4,4 triliun dolar AS dan mengurangi separuh angka kemiskinan di kawasan dari 18,6 persen menjadi 9,3 persen pada 2030.
Di hadapan pimpinan negara-negara sahabat itu, Presiden juga menegaskan komitmennya untuk menjadikan Indonesia bagian dari rantai produksi kawasan dan global serta mencapai target pertumbuhan ekonomi tujuh persen di tahun-tahun mendatang.
“Indonesia tidak akan membiarkan dirinya menjadi pasar semata. Indonesia harus juga menjadi bagian penting dari rantai produksi regional dan global,” ujarnya.
Pertemuan Puncak ke-25 ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar, yang berlangsung pada 12-13 November 2014 mengusung tema “Moving Forward In Unity To a Peaceful and Prosperous Community” atau Melangkah Maju Dalam Sebuah Komunitas Yang Damai dan Makmur. [ant.ira]

Keterangan Foto : Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko Perekonomian Sofjan Djalil (kedua kanan), Mendag Rachmat Gobel (kanan) dan Menlu Retno L.P. Marsudi (kedua kiri) bersiap mengikuti sidang pleno KTT ASEAN ke-25 Tahun 2014 di kota Nay Pyi Taw, Myanmar, Rabu (12/11). Pada KTT ke-25 ASEAN ini Indonesia mengusulkan pembicaraan mengenai demokratisasi, penanganan HAM serta pematangan visi Komunitas ASEAN pasca 2015. [antara foto]

Tags: