Indonesia Emas 2024 Bukan Given

Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga memantau kegiatan vaksinasi di Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, Kamis (21/10). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 bukan sebuah pemberian semata dari Tuhan (given) melainkan tujuan yang harus dicapai dengan upaya kerja keras dari seluruh masyarakat.
Hal itu disampaikan Wapres saat menyampaikan orasi ilmiah di acara Wisuda Universitas Ibrahimy Situbondo, Kamis, seperti dalam keterangan Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Wapres (BPMI Setwapres).
“Indonesia Emas tahun 2045, yakni Indonesia yang maju, sejahtera dan mandiri, bukanlah sesuatu yang given atau anugerah dari langit, tapi itu harus kita upayakan dan persiapkan dengan sungguh-sungguh,” kata Wapres di Situbondo, Kamis (21/10).
Kunci keberhasilan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 ialah di ketersediaan sumber daya manusia (SDM) unggul, katanya. “Yaitu SDM yang sehat, kreatif, inovatif, kompetitif, produktif, menguasai iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan rin (riset dan inovasi), berjiwa enterpreneur, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan,” jelas Wapres.
Oleh karena itu, Wapres berpesan kepada seluruh perguruan tinggi yang mencetak generasi unggul Indonesia untuk berkomitmen dalam membangun SDM Unggul serta mencetak anak muda yang kompeten dan siap bersaing secara global.
Lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya perguruan tinggi, merupakan pemegang amanah yang sangat menentukan kualitas dari SDM Unggul, tambahnya. “Oleh karena itu, pendidikan harus dipastikan memiliki kualitas, kapasitas dan fokus pada misi membangun SDM Unggul yang kompeten dan siap bersaing secara global,” katanya.
Khusus untuk Universitas Ibrahimy, Wapres berharap pihak kampus menambahkan komitmen untuk mencetak SDM yang menjunjung nilai-nilai Islam, disamping kriteria SDM unggul.
“Bagi Universitas Ibrahimy, kriteria tadi harus ditambah dengan SDM yang menjunjung nilai-nilai Islam Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah, sehingga mampu melahirkan cendekiawan dan pemimpin umat dan pembaharu yang wasathiy (moderat), handal dan inklusif, mampu merangkul semua kalangan,” ujar Wapre
Pada kesempatan itu Wapres juga berkunjung ke kompleks pondok pesantren (ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo meninjau pelaksanaan vaksinasi yang diikuti dua ribu santri, juga dalam rangka melakukan ziarah ke makam Pahlawan Nasional KH As’ad Syamsul Arifin yang berada di area khusus pemakaman Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
Menurut Wapres, upaya yang dilakukan Ponpes Salafiyah Syafiiyah dengan mengadakan vaksinasi sangat luar biasa, meski tingkat penularan saat ini menurun. “Kita harus menjaga kemungkinan terjadinya lonjakan Covid-19 dan mengantispasi dengan vaksinasi. Kita harus patuh pada Prokes. Kita juga harus mengantisipasi kemungkinan datangnya gelombang ketiga sebaran Covid-19,” ujar Wapres.
Bupati Situbondo Karna Suswandi memaparkan, hingga saat ini capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Santri Pancasila sudah tembus diangka 52 persen dari jumlah penduduk Situbondo. Bupati Karna mengaku bersyukur, partisipasi masyarakat dalam mengikuti vaksinasi jumlahnya sangat luar biasa.
“Ya kami sangat bersyukur, karena masyarakat sudah banyak yang mendukung kegiatan vaksinasi,” tegas Bupati Karna.
Data yang diterima menyebutkan, dalam kegiatan vaksinasi yang juga dihadiri Gubernur Jatim, Pangdam Brawijaya, Kapolda Jatim bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Situbondo itu melibatkan 2.000 santri. Jumlah sebanyak itu terdiri dari 1.000 santri putra dan 1.000 santri putri. [awi]

Rate this article!
Tags: